Pemerintah Provinsi Banten menggandeng Universitas Indonesia (UI) untuk memaksimalkan penanganan kekerdilan (stunding) dan gizi buruk anak-anak di daerah ini.
“Provinsi Banten memiliki kerja sama dengan Universitas Indonesia, lebih khusus Fakultas Kedokteran UI. Ini bagian dari tindak lanjut kerjasama itu,” kata Al Muktabar saat menerima Civitas Akademika Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia di Gedung Negara Provinsi Banten Jl. Brigjen KH Syam'un No.5, Kota Serang, Kamis
Baca juga: Polda Banten gelar rapat koordinasi awal persiapan Operasi Ketupat 2023
Pemerintah Provinsi Banten, kata dia, sangat serius dalam menangani stunting dan gizi buruk. Termasuk peningkatan sumber daya manusia (SDM) kesehatan di daerah tersebut.
Dikatakan Al Muktabar, ada beberapa agenda yang sudah dan sedang dilakukan di Provinsi Banten. Pihaknya juga mendapatkan 'policy brief' dalam basis formulasi kebijakan khususnya dalam penanganan stunting dan pengembangan sumber daya manusia di bidang kesehatan khususnya para dokter.
“Ini akan kita tindaklanjuti terus. Akan mengkomunikasikan terus dalam tingkatan implementasi,” kata Al Muktabar.
Ia mengatakan, penanganan stunting menjadi fokus Pemprov Banten saat ini. Oleh karena itu pihaknya segera menindaklanjuti kerja sama dengan UI tersebut.
"Mudah-mudahan akan lebih cepat dalam penurunan stunting,” kata Al Muktabar.
Menuritnya, 'policy brief' penanganan stunting merupakan satu hal yang di-"review" secara nyata berdasarkan basis-basis yang terukur alat, teori, dan beberapa tambahan seperti pengukuran kebugaran ibu hamil untuk langkah preventif penanganan stunting.
“Rekomendasi lainnya adalah bagaimana pemberian gizi yang baik kepada anak dan ibu muda, pengetahuan dan kemampuan meningkatkan gizi keluarga, pilihan makanan, dan seterusnya,” ungkap Al Muktabar.
Sementara, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof Ari Fahrial Syam mengungkapkan, Provinsi Banten menjadi bagian wilayah binaan selain Jakarta dan Papua. Pihaknya menyampaikan policy brief dalam penanganan stunting di Provinsi Banten.
“Tindak lanjut dari kerja sama antara Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan Pemerintah Provinsi Banten untuk mengidentifikasi dan selanjutnya mencari solusi bagaimana upaya yang terbaik dalam penanganan stunting di Provinsi Banten,” katanya.
Kemudian kata dia, dalam rangka Dies Natalis UI kami sudah merencanakan beberapa aktivitas kegiatan untuk peningkatan sumber daya manusia, khususnya SDM kesehatan baik itu dokter dan juga petugas kesehatan lainnya, terutama dalam penanganan kesehatan ibu dan anak, termasuk stunting.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023
“Provinsi Banten memiliki kerja sama dengan Universitas Indonesia, lebih khusus Fakultas Kedokteran UI. Ini bagian dari tindak lanjut kerjasama itu,” kata Al Muktabar saat menerima Civitas Akademika Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia di Gedung Negara Provinsi Banten Jl. Brigjen KH Syam'un No.5, Kota Serang, Kamis
Baca juga: Polda Banten gelar rapat koordinasi awal persiapan Operasi Ketupat 2023
Pemerintah Provinsi Banten, kata dia, sangat serius dalam menangani stunting dan gizi buruk. Termasuk peningkatan sumber daya manusia (SDM) kesehatan di daerah tersebut.
Dikatakan Al Muktabar, ada beberapa agenda yang sudah dan sedang dilakukan di Provinsi Banten. Pihaknya juga mendapatkan 'policy brief' dalam basis formulasi kebijakan khususnya dalam penanganan stunting dan pengembangan sumber daya manusia di bidang kesehatan khususnya para dokter.
“Ini akan kita tindaklanjuti terus. Akan mengkomunikasikan terus dalam tingkatan implementasi,” kata Al Muktabar.
Ia mengatakan, penanganan stunting menjadi fokus Pemprov Banten saat ini. Oleh karena itu pihaknya segera menindaklanjuti kerja sama dengan UI tersebut.
"Mudah-mudahan akan lebih cepat dalam penurunan stunting,” kata Al Muktabar.
Menuritnya, 'policy brief' penanganan stunting merupakan satu hal yang di-"review" secara nyata berdasarkan basis-basis yang terukur alat, teori, dan beberapa tambahan seperti pengukuran kebugaran ibu hamil untuk langkah preventif penanganan stunting.
“Rekomendasi lainnya adalah bagaimana pemberian gizi yang baik kepada anak dan ibu muda, pengetahuan dan kemampuan meningkatkan gizi keluarga, pilihan makanan, dan seterusnya,” ungkap Al Muktabar.
Sementara, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof Ari Fahrial Syam mengungkapkan, Provinsi Banten menjadi bagian wilayah binaan selain Jakarta dan Papua. Pihaknya menyampaikan policy brief dalam penanganan stunting di Provinsi Banten.
“Tindak lanjut dari kerja sama antara Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan Pemerintah Provinsi Banten untuk mengidentifikasi dan selanjutnya mencari solusi bagaimana upaya yang terbaik dalam penanganan stunting di Provinsi Banten,” katanya.
Kemudian kata dia, dalam rangka Dies Natalis UI kami sudah merencanakan beberapa aktivitas kegiatan untuk peningkatan sumber daya manusia, khususnya SDM kesehatan baik itu dokter dan juga petugas kesehatan lainnya, terutama dalam penanganan kesehatan ibu dan anak, termasuk stunting.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023