Petani Kabupaten Lebak, Banten mulai panen padi dan puncak panen raya pada Maret 2023 dengan luas sawah 22 ribu hektare sehingga mampu menyumbangkan ketersediaan pangan serta peningkatan ekonomi di daerah tersebut.
"Kami merasa lega panen padi dengan kondisi cukup baik dan dipastikan menguntungkan," kata Ahmad (55) seorang petani di Blok Cikulur Kabupaten Lebak, Minggu.
Baca juga: Curah hujan tinggi, BPBD Lebak imbau pengendara waspada jalan ambles dan longsor
Baca juga: Curah hujan tinggi, BPBD Lebak imbau pengendara waspada jalan ambles dan longsor
Panen padi di wilayahnya itu cukup menggembirakan karena tidak terserang hama maupun penyakit tanaman, sehingga panen sangat bagus.
Mereka petani yang memasuki panen itu dari tanam awal Desember 2022 dengan benih Ciherang dan infari 32 yang masuk kategori benih bersertifikat hijau dengan masa panen selama 90 hari setelah tanam.
Produksi panen padi itu rata-rata enam ton gabah kering basah per hektare dan bila menggarap lahan seluas satu hektare dan biaya produksi Rp10 juta, sehingga petani menghasilkan uang Rp30 juta/hektare dengan harga Rp5000 /kg.
"Kami memastikan bisa meraup keuntungan sekitar Rp20 juta/hektare," kata Ahmad yang menyatakan sawah miliknya seluas 1,5 hektare.
Begitu juga Samsudin (60) petani Cibadak Kabupaten Lebak mengatakan bersama petani lainnya mulai memasuki panen, sehingga mereka sibuk di areal persawahan.
Bahkan, mereka petani juga langsung menjual gabah ke tengkulak, karena harganya cukup tinggi.
Saat ini, kata dia, harga gabah basah ditampung tengkulak Rp5000/kg.
"Kami sangat terbantu oleh tengkulak dengan membeli gabah basah sebanyak enam ton, sehingga dapat menghasilkan ekonomi Rp30 juta,/hektare,"katanya menjelaskan.
Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar mengatakan sebagian petani di daerah ini mulai panen dan dipastikan panen raya pada Maret mendatang seluas 22 ribu hektare sesuai angka tanam Januari 2023.
Panen raya itu dipastikan dapat menyumbangkan ketahanan pangan masyarakat, sehingga memastikan persediaan beras melimpah dan kembali harga normal di pasaran.
"Kami berharap Perum Bulog bisa menyerap gabah atau beras petani dengan harga patokan pemerintah (HPP)," katanya menjelaskan.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023