Lebak (ANTARA) - Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Lebak, Banten, menyalurkan bantuan kepada kakak beradik yang menderita kelumpuhan sehingga waktu mereka dihabiskan tiduran di atas balai rumah.
"Kami berkomitmen untuk membantu warga yang mengalami difabel," kata Petugas Penggerak Swadaya Masyarakat (PSM) Dinsos Kabupaten Lebak Agus Rohmantika di Lebak, Senin.
Penyaluran bantuan berupa beras, family kit, selimut, kasur, terpal, dan makan siap saji, terhadap kakak beradik atas nama Mustakim (18) dan Rupita Maulida Wilhelmina (13) warga Kampung Cepak Kandang RT 03 RW 01 Desa Cisimeut, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak.
Kondisi buah hati pasangan Ahmad Rifai dan Uus itu terjadi sejak usia bayi hingga remaja. Mereka tak mampu bicara dan berjalan, bahkan makan nasi pun masih disuapin.
"Kami berharap bantuan sosial itu dapat meringankan beban ekonomi keluarga," katanya.
Baca juga: Kakak beradik penderita lumpuh di Lebak butuh bantuan pengobatan
Ahmad Rifai, orang tua kakak beradik yang mengalami kelumpuhan, mengatakan pihaknya merasa bersyukur adanya kepedulian dari pemerintah daerah juga para dermawan yang menyalurkan bantuan berupa sembako, uang, hingga peralatan lainnya.
Bantuan itu, kata dia, tentu sangat membantu sekali untuk memenuhi kebutuhan konsumsi makanan bergizi.
Untuk penyembuhan relatif kecil, sebab anaknya yang menderita kelumpuhan itu sudah permanen, bahkan sejak kecil pernah menjalani perawatan medis di RSCM Jakarta.
"Kami tentu banyak terima kasih atas bantuan itu, sehingga dapat mengurangi beban ekonomi keluarga," kata Ahmad Rifai yang merupakan buruh bangunan.
Sekretaris Desa Cisimeut Jajang mengatakan pemerintah desa sudah mengajukan kepada pemerintah daerah maupun pusat agar warga difabel mendapat bantuan sosial.
Pada 2025 ada beberapa difabel mendapatkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) ekstrem dengan menerima uang Rp300 ribu. Selain itu pihaknya juga berupaya agar warga difabel itu mendapatkan BPJS kesehatan agar mereka berobat maupun perawatan medis gratis.
"Kami terus berupaya agar warga yang mengalami penyakit akut itu dapat bantuan PKH (Program Keluarga Harapan) maupun bantuan tunai," katanya.
Baca juga: Kata pakar, vaksin polio timbulkan kecacatan adalah mitos