Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten, menggelar operasi pasar (OP) untuk mengendalikan harga bahan pokok sehingga daya beli masyarakat meningkat.
 
"Kita berharap melalui OP itu dapat menstabilkan harga bahan pokok di pasaran,"kata Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak Dedi Setiawan di Lebak, Selasa.

Baca juga: Batik chanting Lebak kembali menggeliat usai COVID-19
 
Pelaksanaan OP itu dipusatkan di Rangkasbitung dengan komoditas beras, minyak goreng, telur, gula pasir, bawang merah dan bawang putih.
 
Dikatakan, konsumen dengan adanya OP itu dapat membeli harga bahan pokok relatif murah dibandingkan harga pasaran.
 
Harga bahan pokok itu di antaranya beras dijual Rp50 ribu per paket dengan berat 5 kilogram, telur Rp22 ribu/kg, minyak goreng Rp14 ribu/kemasan dan bawang merah Rp40 ribu/kg.

"Kami optimistis dengan OP bahan pokok itu dapat menstabilkan harga juga dapat mengantisipasi inflasi," katanya.
 
Menurut dia, saat ini, harga kebutuhan bahan pokok di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Lebak cukup tinggi.
 
Untuk beras medium jenis KW I dijual Rp11. 500/kg, beras KW II Rp10. 500/kg dan beras KW III Rp9. 500/kg, telur Rp29 ribu/kg, gula putih Rp14 ribu/kg, minyak goreng kemasan Rp17 ribu dan bawang merah Rp43 ribu/kg.
 
Tingginya harga bahan pokok itu akibat pasokan berkurang,seperti beras dan minyak goreng serta bawang merah.

Dengan demikian, pemerintah daerah melakukan intervensi melalui OP agar harga bahan pokok kembali stabil. "Jika harga bahan pokok itu stabil dipastikan daya beli masyarakat meningkat," katanya.

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023