Pemerintah Kabupaten Serang bersama Bank bjb memanfaatkan kemajuan digital untuk meningkatkan pelayanan masyarakat di tingkat desa dengan program laku pandai di enam desa.
Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah saat launching enam desa digital Bank bjb pada Kamis (13/10/ 2022) mengatakan, Bank bjb mempunyai program laku pandai desa digital bukan hanya di enam desa melainkan untuk 326 desa di 29 kecamatan di Kabupaten Serang.
“Karena dengan menggunakan desa digital atau laku pandainya Bank bjb ini bisa sangat membantu untuk Pemda Serang dan masyarakat,” ujarnya.
Launching enam desa digital Bank bjb dipusatkan di Desa Sindangheula, Kecamatan Pabuaran, sedangkan lima desa lainnya mengikuti secara virtual.
Ke enam desa tersebut yaitu Desa Sindangheula Kecamatan Pabuaran, Desa Sidamukti Kecamatan Baros, Desa Domas Kecamatan Pontang, Desa Situ Teratai Kecamatan Cikande, Desa Tenjo Ayu Kecamatan Tanara, dan Desa Cijeruk Kecamatan Kibin.
Launching tersebut ditandai dengan penekanan sirine oleh Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah, didampingi Asda III Ida Nuraida, CEO Regional 4 Bank bjb Edy Kurniawan Saputra, Pimpinan Bank bjb KCK Banten Budiatmo Sudradjat dan sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Serang.
Lebih lanjut Bupati Tatu menjelaskan keuntungan yang diperoleh Pemda Kabupaten Serang yakni bisa meningkatan PAD atas pembayaran PBB atau Pajak Bumi dan Bangunan yang bisa dilakukan di tingkat desa.
“Jadi tidak usah jauh nyari bank atau ATM, di kantor desa juga ada, dan itu pastinya akan sangat luar biasa, setiap harinya PAD Kabupaten Serang bisa terbantu meningkat,” ucapnya.
Selain itu, kata Tatu, kemudahan yang diperoleh dengan hadirnya desa digital yaitu masyarakat bisa menabung yang harus menjadi kewajiban dengan kebiasaan menabung, begitu juga bisa melakukan transaksi tarik tunai. Kemudian bagi mereka pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) bisa menggunakan fasilitas kredit Bank bjb dengan nama kredit mesra maksimal Rp5 juta tanpa agunan dan tanpa bunga.
“Program ini wajib dimanfaatkan masyarakat Kabupaten Serang, dan tentunya perangkat desa mempunyai peran penting kemudian kecamatan dan pemda tentunya,” katanya.
Tatu menambahkan, hadirnya pemerintah dibantu Bank bjb adalah untuk mempermudah pelayanan kepada masyarakat, lebih dekat, lebih akuntabel dan transparan.
“Dengan seperti ini jadi sudah target pemerintah untuk semuanya serba digital, Pemda Serang turut serta didalamnya,” kata Tatu.
Pimpinan Bank bjb KCK Banten Budiatmo Sudradjat mengatakan, bahwa sebenarnya di Kabupaten Serang dari 326 desa 24 desa di antaranya sudah aktif program laku pandai. Hanya saja dari 24 tersebut 18 desa belum bisa menjadi desa digital lantaran kurang satu yakni penyaluran kredit.
“Kalau yang 6 desa itu sudah kita salurkan kredit Bank bjb mesra setelah ada kredit itu lengkap dan sudah menjadi desa digital, sisanya yang 18 masih kategori maju dan nanti di tahun ini juga kita lengkapi fasilitas kreditnya bekerjasama di bjb mesra yang merupakan fasilitas kredit ultra mikro, karena plafonnya maksimal Rp5 juta dan sifatnya kelompok,” ujarnya.
“Untuk satu kelompok minimal 5 orang, disini (Desa Sindangheula) sudah ada dua kelompok yang sudah disetujui lima orang dan enam orang, tapi khusus untuk di wilayah desa tersebut dan UMKM yang dihasilkan desa itu sendiri sesuai potensinya,” papar Sudradjat.
Selain itu, tambah Sudradjat, Bank bjb mengajak masyarakat khususnya para pelajar untuk membiasakan menabung melalui program tabungan Bank bjb simpel atau simpanan pelajar. Untuk awal membuka rekening hanya sebesar Rp10 ribu dan selanjutnya Seribu Rupiah pun bisa.
“(Buka rekening) itu tidak ada biaya. Jadi, itu kesadaran anak-anak, untuk sekolah dasar mulai dari sekolah dasar itu bisa pakai simpel,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Ratu Tatu juga membeli produk UMKM dengan cara pembayaran digital atau transfer melalui sistem barcode. Kemudian dilanjutkan meninjau ruang pelayanan di Kantor Desan Siundangheula dengan melayani salah satu warga membayar Pajak Bumi dan Bangunan atau PBB.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022
Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah saat launching enam desa digital Bank bjb pada Kamis (13/10/ 2022) mengatakan, Bank bjb mempunyai program laku pandai desa digital bukan hanya di enam desa melainkan untuk 326 desa di 29 kecamatan di Kabupaten Serang.
“Karena dengan menggunakan desa digital atau laku pandainya Bank bjb ini bisa sangat membantu untuk Pemda Serang dan masyarakat,” ujarnya.
Launching enam desa digital Bank bjb dipusatkan di Desa Sindangheula, Kecamatan Pabuaran, sedangkan lima desa lainnya mengikuti secara virtual.
Ke enam desa tersebut yaitu Desa Sindangheula Kecamatan Pabuaran, Desa Sidamukti Kecamatan Baros, Desa Domas Kecamatan Pontang, Desa Situ Teratai Kecamatan Cikande, Desa Tenjo Ayu Kecamatan Tanara, dan Desa Cijeruk Kecamatan Kibin.
Launching tersebut ditandai dengan penekanan sirine oleh Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah, didampingi Asda III Ida Nuraida, CEO Regional 4 Bank bjb Edy Kurniawan Saputra, Pimpinan Bank bjb KCK Banten Budiatmo Sudradjat dan sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Serang.
Lebih lanjut Bupati Tatu menjelaskan keuntungan yang diperoleh Pemda Kabupaten Serang yakni bisa meningkatan PAD atas pembayaran PBB atau Pajak Bumi dan Bangunan yang bisa dilakukan di tingkat desa.
“Jadi tidak usah jauh nyari bank atau ATM, di kantor desa juga ada, dan itu pastinya akan sangat luar biasa, setiap harinya PAD Kabupaten Serang bisa terbantu meningkat,” ucapnya.
Selain itu, kata Tatu, kemudahan yang diperoleh dengan hadirnya desa digital yaitu masyarakat bisa menabung yang harus menjadi kewajiban dengan kebiasaan menabung, begitu juga bisa melakukan transaksi tarik tunai. Kemudian bagi mereka pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) bisa menggunakan fasilitas kredit Bank bjb dengan nama kredit mesra maksimal Rp5 juta tanpa agunan dan tanpa bunga.
“Program ini wajib dimanfaatkan masyarakat Kabupaten Serang, dan tentunya perangkat desa mempunyai peran penting kemudian kecamatan dan pemda tentunya,” katanya.
Tatu menambahkan, hadirnya pemerintah dibantu Bank bjb adalah untuk mempermudah pelayanan kepada masyarakat, lebih dekat, lebih akuntabel dan transparan.
“Dengan seperti ini jadi sudah target pemerintah untuk semuanya serba digital, Pemda Serang turut serta didalamnya,” kata Tatu.
Pimpinan Bank bjb KCK Banten Budiatmo Sudradjat mengatakan, bahwa sebenarnya di Kabupaten Serang dari 326 desa 24 desa di antaranya sudah aktif program laku pandai. Hanya saja dari 24 tersebut 18 desa belum bisa menjadi desa digital lantaran kurang satu yakni penyaluran kredit.
“Kalau yang 6 desa itu sudah kita salurkan kredit Bank bjb mesra setelah ada kredit itu lengkap dan sudah menjadi desa digital, sisanya yang 18 masih kategori maju dan nanti di tahun ini juga kita lengkapi fasilitas kreditnya bekerjasama di bjb mesra yang merupakan fasilitas kredit ultra mikro, karena plafonnya maksimal Rp5 juta dan sifatnya kelompok,” ujarnya.
“Untuk satu kelompok minimal 5 orang, disini (Desa Sindangheula) sudah ada dua kelompok yang sudah disetujui lima orang dan enam orang, tapi khusus untuk di wilayah desa tersebut dan UMKM yang dihasilkan desa itu sendiri sesuai potensinya,” papar Sudradjat.
Selain itu, tambah Sudradjat, Bank bjb mengajak masyarakat khususnya para pelajar untuk membiasakan menabung melalui program tabungan Bank bjb simpel atau simpanan pelajar. Untuk awal membuka rekening hanya sebesar Rp10 ribu dan selanjutnya Seribu Rupiah pun bisa.
“(Buka rekening) itu tidak ada biaya. Jadi, itu kesadaran anak-anak, untuk sekolah dasar mulai dari sekolah dasar itu bisa pakai simpel,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Ratu Tatu juga membeli produk UMKM dengan cara pembayaran digital atau transfer melalui sistem barcode. Kemudian dilanjutkan meninjau ruang pelayanan di Kantor Desan Siundangheula dengan melayani salah satu warga membayar Pajak Bumi dan Bangunan atau PBB.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022