Serang (AntaraBanten) - Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluh Pertanian (BKPPP) Provinsi Banten meminta tenaga penyuluh meningkatkan pengetahuan petani guna mendukung program ketahanan pangan nasional.

"Kami meminta semua tenaga penyuluh lapang pertanian (PPL) dapat meningkatkan pengetahuan petani," kata Kepala Bidang Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan BKPPP Provinsi Banten Ateng Ahotman di Serang, Minggu.

Ia mengatakan untuk mewujudkan Banten menjadi sentra lumbung pangan dan mampu menyumbang kebutuhan beras secara nasional maka harus ditingkatkan pengetahuan petani.

Sebabnya ialah ujung tombak keberhasilan pangan itu adalah meningkatnya pengetahuan sumber daya manusia (SDM) petani.

Karena itu, tenaga PPL harus mampu meningkatkan kompetensi petani sehingga hasil panen padi melimpah dan surplus.

Selain itu juga dituntut mampu menggerakkan petani agar lebih ulet dan kreatif memaksimalkan garapan lahan pertanian.

Potensi lahan dan keunggulan wilayah Provinsi Banten mendukung pengembangan pertanian.

Oleh sebab itu, diperlukan inovasi penyuluh guna meningkatkan pengetahuan dan memotivasi petani untuk memaksimalkan menggarap lahan.

Saat ini, pertanian di Provinsi Banten bukan hanya tanaman pangan dan hortikultura saja, tetapi juga perikanan, peternakan, perkebunan dan kehutanan.

"Saya kira penyuluh harus memiliki kemampuan untuk meningkatkan pengetahuan dan memberdayakan petani agar mencapai produktivitas dan pendapatan ekonomi hasil komoditi pertanian itu," ia menjelaskan.

Menurut dia, petugas PPL tentu memiliki peran penting untuk meningkatkan pengetahuan petani agar mencapai Banten sebagai sentra lumbung pangan.

Bagaimana petani mampu mengelola pertanian dengan hasil maksimal sehingga diberikan pengetahuan tentang cara bertani yang baik dengan penggunaan teknologi.

"Tugas fungsi PPL itu bisa meningkatkan pengetahuan petani yang sebelumnya tidak menggunakan pupuk non-organik ketika tanam padi, namun sekarang mereka memakai pupuk kimia. Itu namanya memberikan pengetahuan pada petani," katanya.

Ia menyatakan saat ini, jumlah tenaga PPL berstatus PNS tercatat 269 orang antara lain adalah pertanian sebanyak 192 orang, kehutanan 42 orang dan perikanan 35 orang.

Mereka tenaga PPL itu tidak sebanding dengan jumlah desa yang ada di Provinsi Banten sebanyak 1.555 desa/kelurahan, sehingga kekurangan tenaga penyuluh sebanyak 1.286 orang.

"Kami berharap kekurangan tenaga penyuluh itu bisa direalisasikan guna mendukung program swasembada pangan," katanya.

Kepala Bidang Penyuluh Badan Pelaksana Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP4K) Kabupaten Lebak, Yeni Mulyani mengatakan pihaknya terus meningkatkan pengetahuan petani melalui penerapan penggunaan teknologi pertanian, seperti pemakaian pupuk yang berimbang, jejar legowo, benih unggul, traktor dan lainnya guna menggenjot produktivitas pangan.

Selama ini petani Kabupaten Lebak setiap memasuki musim panen, bisa memasok gabah ke luar daerah, seperti Pandeglang, Serang, Bogor, Jakarta, dan Lampung.

"Kami terus mengoptimalkan pengetahuan petani agar bisa mencapai sentra lumbung pangan di Banten," katanya.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2014