Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten mengoptimalkan pembinaan keagamaan guna pelestarian persatuan dan kesatuan bangsa di daerah itu.

"Kita melakukan pembinaan agar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) lebih kokoh dan kuat sehingga tidak terpecah belah," kata Kepala Seksi Tata Usaha Kemenag Kabupaten Lebak Sudirman dalam memperingati Hari Lahirnya Pancasila di Lebak, Senin.

Baca juga: Dinkes Lebak gratiskan pemeriksaan "swab antigen"

Pembinaan keagamaan itu karena masyarakat Kabupaten Lebak miliki berbagai perbedaan keyakinan mulai agama Islam, Kristen, Katolik, Konghucu, Budha dan Sunda Wiwitan.

Perbedaan keyakinan tersebut hingga kini masyarakat penuh hidup rukun, damai dan lestari persatuan dan kesatuan.

Bahkan, pembinaan itu juga diibaratkan bagaikan rumah sakit dan jika terdapat aliran sesat terhadap ajaran yang dianutnya maka bisa diselesaikan oleh pemuka agama mereka.

Selama ini, kata dia, beberapa tahun terakhir di Kabupaten Lebak tidak ditemukan aliran sesat dan jika ada bisa diselesaikannya.

Selain itu juga di daerah ini tidak ada paham radikalisme maupun terorisme.

"Kami yakin pembinaan keagamaan berjalan baik maka memberikan kedamaian dan suasana kondusif untuk menjaga persatuan dan kerukunan," katanya.

Menurut dia, Kemenag Lebak juga melakukan pembinaan ke berbagai organisasi kemasyarakatan (Ormas) Keagamaan, seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI), Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU), Persatuan Islam (Persis) dan Forum Kesatuan Umat Beragama (FKUB).

Pembinaan terhadap ormas keagamaan agar bersinergi dengan program pemerintah untuk mendukung pembangunan nasional.

Hal itu, kata dia, karena pembangunan nasional juga diperlukan kedamaian ,kerukunan dan pelestarian persatuan dan kesatuan.

Selain itu juga Kemenag Lebak mengoptimalkan tenaga penyuluh agama bagian terdepan untuk mengayomi masyarakat agar tidak terlibat paham-paham yang bertentangan dengan ajaran agama maupun hukum negara.

Penempatan tugas penyuluh agama di Kabupaten Lebak masing-masing delapan orang per kecamatan.

Saat ini, kata dia, jumlah tenaga penyuluh honorer tercatat 240 orang dan di antaranya sebanyak 16 orang berstatus pegawai negeri sipil (PNS).

"Kami menjamin masyarakat Lebak sangat mencintai kedamaian, saling toleransi dan menghargai perbedaan karena berjalan pembinaan itu," katanya.
 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021