Kepala Pusat Ketersediaan dan Kerawanan Pangan, Andriko Noto Susanto berharap agar penguatan Lumbung Pangan Masyarakat atau LPM di Kabupaten Serang harus semakin ditingkatkan terutama di masa pandemi COVID-19 seperti saat ini.
”Stok di Lumbung Pangan Masyarakat harus selalu tersedia setiap saat sebagai cadangan pangan masyarakat guna mengantisipasi terjadinya kerawanan pangan, gangguan produksi, bencana alam dan keadaan darurat,” katanya saat mengunjungi LPM Makmur Jaya di Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Provinsi Banten Jumat.
Andriko menjelaskan, sebagai wujud kehadiran Pemerintah dalam mendukung penguatan cadangan pangan masyarakat, sejak tahun 2009 Kementerian Pertanian melalui Badan Ketahanan Pangan telah membangun sebanyak 3.993 Lumbung Pangan Masyarakat melalui DAK Fisik Bidang Pertanian.
Menurutnya, sejak tahun 2019 pembangunan Lumbung Pangan Masyarakat disertai sarana pendukung berupa lantai jemur, RMU (Rice Milling Unit) dan rumah RMU yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan dan pengelolaan cadangan pangan masyarakat.
Kegiatan penguatan LPM didukung dengan fasilitasi untuk pengisian lumbung sebagai modal awal pengelolaan cadangan pangan melalui bantuan Pemerintah (APBN).
Dana bantuan tersebut digunakan seluruhnya untuk pembelian gabah/beras/pangan pokok lokal untuk pengisian stok LPM dan pengelolaan cadangan pangan dengan tetap menjaga ketersediaan stok di lumbung.
Pengisian stok gabah/beras/pangan pokok lokal diutamakan pada saat panen raya. Stok tersebut dapat dipinjamkan kepada masyarakat yang membutuhkan, terutama pada saat paceklik.
Stok yang tidak terserap oleh masyarakat dapat dijual ke pasar sebelum musim panen untuk memperbaharui stok.
Hasil pengembalian pinjaman dari masyarakat dan hasil penjualan stok digunakan untuk pengisian stok LPM kembali, sehingga kegiatan penguatan LPM dapat berkelanjutan.
“Bantuan modal dan asset yang telah diberikan pemerintah harus digunakan seoptimal mungkin oleh kelompok dalam menjaga cadangan pangan masyarakat dengan pengelolaan dan manajemen yang baik,“ ujar Andriko.
Andriko mengharapkan, semua lumbung pangan masyarakat yang ada agar mampu berkembang dan berkelanjutan serta dirasakan manfaatnya oleh anggota kelompok dan masyarakat, baik sebagai penyedia pangan maupun peningkatan pendapatan.
Andriko menilai Kelompok LPM Makmur Jaya merupakan salah satu kelompok LPM yang berhasil mengembangkan cadangan pangan masyarakat.
Dengan komitmen dan pengelolaan yang baik, melalui kegiatan simpan pinjam dan jual beli gabah/beras, kelompok ini mampu mengembangkan stok cadangan pangan dan modal kelompok, sehingga kegiatan berkelanjutan dan dirasakan manfaatnya oleh anggota kelompok. (ADV)
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021
”Stok di Lumbung Pangan Masyarakat harus selalu tersedia setiap saat sebagai cadangan pangan masyarakat guna mengantisipasi terjadinya kerawanan pangan, gangguan produksi, bencana alam dan keadaan darurat,” katanya saat mengunjungi LPM Makmur Jaya di Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Provinsi Banten Jumat.
Andriko menjelaskan, sebagai wujud kehadiran Pemerintah dalam mendukung penguatan cadangan pangan masyarakat, sejak tahun 2009 Kementerian Pertanian melalui Badan Ketahanan Pangan telah membangun sebanyak 3.993 Lumbung Pangan Masyarakat melalui DAK Fisik Bidang Pertanian.
Menurutnya, sejak tahun 2019 pembangunan Lumbung Pangan Masyarakat disertai sarana pendukung berupa lantai jemur, RMU (Rice Milling Unit) dan rumah RMU yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan dan pengelolaan cadangan pangan masyarakat.
Kegiatan penguatan LPM didukung dengan fasilitasi untuk pengisian lumbung sebagai modal awal pengelolaan cadangan pangan melalui bantuan Pemerintah (APBN).
Dana bantuan tersebut digunakan seluruhnya untuk pembelian gabah/beras/pangan pokok lokal untuk pengisian stok LPM dan pengelolaan cadangan pangan dengan tetap menjaga ketersediaan stok di lumbung.
Pengisian stok gabah/beras/pangan pokok lokal diutamakan pada saat panen raya. Stok tersebut dapat dipinjamkan kepada masyarakat yang membutuhkan, terutama pada saat paceklik.
Stok yang tidak terserap oleh masyarakat dapat dijual ke pasar sebelum musim panen untuk memperbaharui stok.
Hasil pengembalian pinjaman dari masyarakat dan hasil penjualan stok digunakan untuk pengisian stok LPM kembali, sehingga kegiatan penguatan LPM dapat berkelanjutan.
“Bantuan modal dan asset yang telah diberikan pemerintah harus digunakan seoptimal mungkin oleh kelompok dalam menjaga cadangan pangan masyarakat dengan pengelolaan dan manajemen yang baik,“ ujar Andriko.
Andriko mengharapkan, semua lumbung pangan masyarakat yang ada agar mampu berkembang dan berkelanjutan serta dirasakan manfaatnya oleh anggota kelompok dan masyarakat, baik sebagai penyedia pangan maupun peningkatan pendapatan.
Andriko menilai Kelompok LPM Makmur Jaya merupakan salah satu kelompok LPM yang berhasil mengembangkan cadangan pangan masyarakat.
Dengan komitmen dan pengelolaan yang baik, melalui kegiatan simpan pinjam dan jual beli gabah/beras, kelompok ini mampu mengembangkan stok cadangan pangan dan modal kelompok, sehingga kegiatan berkelanjutan dan dirasakan manfaatnya oleh anggota kelompok. (ADV)
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021