Pemerintah Kota Tangerang Selatan Provinsi Banten saat ini masih sedang mengkaji pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) untuk tahun ajaran baru dengan pertimbangan penyebaran COVID-19 dapat terkendali.
Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany dalam keterangannya di Tangerang Selasa menjelaskan untuk pelaksanaan PTM perlu melibatkan pertimbangan beberapa faktor.
Baca juga: 16.000 guru di Kota Tangerang telah divaksinasi COVID-19
Baca juga: Sebelum belajar tatap muka, Pemkot Tangerang minta semua guru divaksin
”Jadi faktornya adalah kondisi pandemi COVID-19, apakah zonanya sudah aman. Lalu kesiapan sekolah juga menjadi faktor pertimbangan lainnya," kata dia.
Kemudian untuk memastikan PTM bisa dilakukan, saat ini Pemerintah Kota Tangerang Selatan sedang mendistribusikan vaksin yang bisa diterima oleh tenaga pengajar sehingga menjadi indikator kesiapan guru untuk mempertimbangkan pelaksanaan PTM.
Ia menambahkan di luar hal tersebut, saat ini Pemerintah Kota telah melakukan langkah-langkah kesiapan yakni vaksinasi bagi tenaga pendidik yang terus dilakukan.
Lalu ada juga menyiapkan sarana dan prasarana untuk menjalankan protokol kesehatan dan 80 persen sekolah negeri dan swasta sudah memenuhi persyaratan. Dengan begitu hal ini bisa mencegah adanya klaster baru jika PTM diterapkan.
Dalam tahapan pelaksanaan, PTM harus memenuhi ketentuan-ketentuan tertentu seperti diselenggarakan oleh sekolah yang telah lolos verifikasi. Kedua adalah siswa yang hadir di sekolah hanya 50 persen dari total jumlah siswa.
”Ketentuan lainnya adalah harus ada ijin dari orang tua. Inipun hanya dilakukan setelah kondisi pandemi sudah memungkinkan untuk dilaksanakannya PTM,” katanya menegaskan.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021
Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany dalam keterangannya di Tangerang Selasa menjelaskan untuk pelaksanaan PTM perlu melibatkan pertimbangan beberapa faktor.
Baca juga: 16.000 guru di Kota Tangerang telah divaksinasi COVID-19
Baca juga: Sebelum belajar tatap muka, Pemkot Tangerang minta semua guru divaksin
”Jadi faktornya adalah kondisi pandemi COVID-19, apakah zonanya sudah aman. Lalu kesiapan sekolah juga menjadi faktor pertimbangan lainnya," kata dia.
Kemudian untuk memastikan PTM bisa dilakukan, saat ini Pemerintah Kota Tangerang Selatan sedang mendistribusikan vaksin yang bisa diterima oleh tenaga pengajar sehingga menjadi indikator kesiapan guru untuk mempertimbangkan pelaksanaan PTM.
Ia menambahkan di luar hal tersebut, saat ini Pemerintah Kota telah melakukan langkah-langkah kesiapan yakni vaksinasi bagi tenaga pendidik yang terus dilakukan.
Lalu ada juga menyiapkan sarana dan prasarana untuk menjalankan protokol kesehatan dan 80 persen sekolah negeri dan swasta sudah memenuhi persyaratan. Dengan begitu hal ini bisa mencegah adanya klaster baru jika PTM diterapkan.
Dalam tahapan pelaksanaan, PTM harus memenuhi ketentuan-ketentuan tertentu seperti diselenggarakan oleh sekolah yang telah lolos verifikasi. Kedua adalah siswa yang hadir di sekolah hanya 50 persen dari total jumlah siswa.
”Ketentuan lainnya adalah harus ada ijin dari orang tua. Inipun hanya dilakukan setelah kondisi pandemi sudah memungkinkan untuk dilaksanakannya PTM,” katanya menegaskan.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021