Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengungkapkan kondisi sungai dan embung di Kota Tangerang perlu segera dinormalisasi karena terjadi pendangkalan akibat sedimentasi.
"Kondisi sungai sekarang sudah jenuh yakni dangkal dan perlu dilakukan normalisasi. Sebab sedimentasi sudah sangat tinggi sehingga daya tampung berkurang dan kerap luber ketika intensitas hujan lebat," kata Wali Kota Arief di Puspemkot Tangerang, Bnaten, Selasa.
Ia menuturkan berdasarkan hasil evaluasi di wilayah Periuk, banjir disebabkan luapan Sungai Cirarab yang kondisinya mengalami sedimentasi sangat parah.
Baca juga: Pemkot Tangerang siap layani penggantian dokumen hilang akibat banjir
Baca juga: BPBD Lebak minta masyarakat waspada hujan lebat disertai angin kencang
Begitu juga dengan di Kali Angke yang perlu dilakukan penanganan segera selain pada penambalan tanggul jebol. Normalisasi yang jadi kewenangan pemerintah pusat agar segera dapat dilakukan guna mengatasi banjir yang kerap terjadi.
Kemudian untuk penanganan banjir di Kota Tangerang, sejumlah program sudah dilakukan seperti pendirian turap sepanjang 1,46 kilometer di 19 lokasi. Penempatan 95 unit pompa air dan kisdam guna menahan debit air.
"Penanganan banjir memerlukan peran semua komponen seperti pemerintah melalui kegiatan normalisasi dan kedisiplinan masyarakat tak membuang sampah ke sungai," ujarnya.
Ketua DPRD Kota Tangerang Gatot Wibowo mendorong agar pemerintah Provinsi Banten dan Pemerintah Pusat untuk segera melakukan upaya penanganan banjir karena dampak yang ditimbulkan sangat luas.
Penanganan sungai dan kali yang jadi kewenangan Kementrian PUPR harus segara ditangani agar banjir tak terulang. Apalagi Pemkot sudah memberikan masukan dari evaluasi yang dilakukan sehingga memudahkan bagi instansi terkait menangani.
"Kami di legislatif mendorong pemerintah pusat dan provinsi melakukan langkah penanganan agar banjir di Kota Tangerang bisa teratasi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021
"Kondisi sungai sekarang sudah jenuh yakni dangkal dan perlu dilakukan normalisasi. Sebab sedimentasi sudah sangat tinggi sehingga daya tampung berkurang dan kerap luber ketika intensitas hujan lebat," kata Wali Kota Arief di Puspemkot Tangerang, Bnaten, Selasa.
Ia menuturkan berdasarkan hasil evaluasi di wilayah Periuk, banjir disebabkan luapan Sungai Cirarab yang kondisinya mengalami sedimentasi sangat parah.
Baca juga: Pemkot Tangerang siap layani penggantian dokumen hilang akibat banjir
Baca juga: BPBD Lebak minta masyarakat waspada hujan lebat disertai angin kencang
Begitu juga dengan di Kali Angke yang perlu dilakukan penanganan segera selain pada penambalan tanggul jebol. Normalisasi yang jadi kewenangan pemerintah pusat agar segera dapat dilakukan guna mengatasi banjir yang kerap terjadi.
Kemudian untuk penanganan banjir di Kota Tangerang, sejumlah program sudah dilakukan seperti pendirian turap sepanjang 1,46 kilometer di 19 lokasi. Penempatan 95 unit pompa air dan kisdam guna menahan debit air.
"Penanganan banjir memerlukan peran semua komponen seperti pemerintah melalui kegiatan normalisasi dan kedisiplinan masyarakat tak membuang sampah ke sungai," ujarnya.
Ketua DPRD Kota Tangerang Gatot Wibowo mendorong agar pemerintah Provinsi Banten dan Pemerintah Pusat untuk segera melakukan upaya penanganan banjir karena dampak yang ditimbulkan sangat luas.
Penanganan sungai dan kali yang jadi kewenangan Kementrian PUPR harus segara ditangani agar banjir tak terulang. Apalagi Pemkot sudah memberikan masukan dari evaluasi yang dilakukan sehingga memudahkan bagi instansi terkait menangani.
"Kami di legislatif mendorong pemerintah pusat dan provinsi melakukan langkah penanganan agar banjir di Kota Tangerang bisa teratasi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021