Legislator Kabupaten Lebak, Banten Medi Juanda minta sosialisasi dan edukasi program vaksinasi dioptimalkan agar warga daerah itu mengetahui informasi dan kebenaran terkait vaksin COVID-19 yang relatif aman serta tak menimbulkan efek samping.

"Kami mendukung program vaksinasi ini untuk melindungi warga dari penyebaran COVID-19," kata politikus Partai Nasdem itu di Lebak, Rabu.

Selama ini, masyarakat Kabupaten Lebak belum mengetahui tentang kegunaan dan manfaat vaksinasi yang digulirkan pemerintah, terlebih mereka yang tinggal di pelosok desa.

Karena itu, program vaksinasi COVID-19 perlu dioptimalkan sosialisasi dan edukasinya secara masif dan terus menerus mulai di tingkat RT hingga kabupaten. "Kami optimistis vaksinasi itu bisa sukses dan berhasil jika sosialisasi dan edukasi maksimal," katanya.

Menurut dia, sejauh ini sosialisasi dan edukasi program vaksinasi COVID-19 di Kabupaten Lebak belum optimal karena keterbatasan tenaga kesehatan maupun Satgas dan fasilitas.

Oleh karena itu, kata dia, secara bersama-sama dari berbagai elemen harus dilibatkan mulai tokoh masyarakat, pemuka agama, pengelola pesantren, majelis taklim, MUI, pendidik hingga tetua adat masyarakat Baduy.

Apabila berbagai elemen itu mengedukasi warga terkait kegunaan dan kemanfaatan Vaksin Sinovac dipastikan masyarakat akan menerima program tersebut, sebab di tengah pandemi COVID-19 banyak masyarakat buta informasi vaksinasi dan mereka banyak yang merasa ketakutan dan panik.

Mereka bisa mendatangi pelosok-pelosok desa untuk memberikan pemahaman program vaksinasi COVID-19, bila perlu pemerintah menyebarkan selebaran dan ditempelkan di setiap rumah warga. "Saya kira sosialisasi dan edukasi ini penting guna mencegah berita hoaks melalui media sosial, seperti informasi vaksinasi menimbulkan polio seperti vaksin yang diberikan kepada usia anak-anak," kata anggota Komisi III DPRD Lebak.

Ia meminta media massa dapat membantu menyampaikan informasi kepada masyarakat tentang kebenaran vaksinasi COVID-19 agar tidak menimbulkan ketakutan.

Masyarakat yang menerima vaksin COVID-19 diprioritaskan yang belum terpapar agar memperoleh kekebalan kelompok atau herd immunity. Namun, bila masyarakat memiliki penyakit penyerta, seperti diabetes, darah tinggi, jantung dan wanita mengandung tidak dilakukan vaksinasi COVID-19.

"Programkan vaksinasi itu nantinya untuk warga yang memenuhi syarat saja, sedangkan warga mengidap penyakit penyerta tidak dilakukan vaksinasi," katanya.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Warunggunung Kabupaten Lebak Subekti mengatakan pihaknya hingga kini terus menerus melakukan sosialisasi vaksinasi dengan melibatkan Camat, Kepala Desa, TNI dan Polisi serta Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat.

Pihaknya menargetkan program vaksinasi itu berjalan sukses dan semua warga yang memenuhi persyaratan bisa dilakukan penyuntikan vaksin.

Selama ini, vaksin Sinovac aman dan tidak menimbulkan efek samping karena petugas kesehatan menjalani penyuntikan vaksin itu. "Kami menerima program vaksinasi COVID-19 dan tidak ada penolakan dari warga," ujarnya.

Pewarta: Mansyur suryana

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021