Pemprov Banten mendukung program yang dilakukan oleh pemerintah pusat, yakni Indonesia bebas rabies tahun 2030.

Selain gencar melakukan vaksinasi hewan  seperti anjing, kucing dan kera, Pemprov Banten melalui Dinas Pertanian (Distan) melakukan sosialisasi kepada pemilik hewan peliharaan  agar rutin memvaksin ke dokter hewan atau balai kesehatan milik pemerintah secara cuma-cuma alias gratis

"Pada Hari Rabies Dunia tahun 2020 ini, kami mengajak kembali kepada masyarakat yang memiliki hewan peliharaan divaksin. Silahkan datang ke Balai Pelayanan dan Pengujian Veteriner  Distan Banten. Kita berikan pelayanan cuma-cuma, dan dokter kami siap melayani," kata  Kepala Dinas Pertajian Provinsi Banten,  Agus M Tauchid di Serang, Senin.

Agus mengatakan, langkah memvaksin hewan peliharaan sebagai upaya melindungi diri, keluarga serta lingkungan sekitar dari Rabies.

"Sayangi keluarga cegah Rabies. Masyarakat berperan dalam pencegahan Rabies dengan menjadi pemilik hewan yang bertanggung jawab. Vaksinlah hewan kesayangan anda secara rutin. Mari kita dukung Indonesia Bebas Rabies 2030,"  kata Agus.

Terkait dengan populasi anjing di Banten saat ini ada sekitar 70 ribu ekor yang tersebar di sejumlah daerah terutama di Lebak, Pandeglang dan Kabupaten Serang. Pihaknya menargetkan hingga 2020 ini, sekitar 80 persen dari populasi anjing tersebut sudah divaksinasi.

Ia mengatakan, sebagian besar anjing tersebut populasinya berada di daerah-daerah perbatasan atau daerah lintas Banten dan Jawa Barat yakni di Banten bagian Selatan. Anjing-anjing tersebut biasanya digunakan masyarakat sekitar untuk berburu hewan liar di hutan-hutan, namun anjing tersebut belum divaksin.

"Diantara daerah yang rawan penyebaran penyakit Rabies tersebut karena banyaknya populasi anjing  seperti di Kecamatan Cilograng, Bayah, Panggarangan di Kabupaten Lebak. Kalau di Pandeglang di Kecamatan Cikeusik, Sumur dan Cibaliung. Untuk di Kabupaten Serang yang rawan di Kecamatan Anyer," kata Agus.

Pihaknya memprioritaskan sejumlah daerah tersebut untuk gencar dilakukan vaksinasi anjing, mengingat kasus gigitan anjing terhadap warga paling banyak di daerah tersebut.

''Kita gencarkan vaksinasi karena membahayakan," katanya.

Agus mengimbau masyarkat menerapkan pola hidup sehat agar bisa terhindar dari penyakit membahayakan termasuk Rabies. Pihaknya juga mengaku sudah melakukan kordinasi dengan pihak terkait di daerah-daerah lintasan tersebut untuk mengantisipasi penulran penyakit Rabies dari gigitan anjing liar.

''Kasus di  Banten memang masih rendah jika dibandingkan daerah lain seperti di Bali. Akan tetapi kita tetap harus mengantisipasi karena ini membahayakan,'' kata Agus.

Pewarta: Mulyana

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020