Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengungkapkan, Pendapatan Daerah pada tahun ini mengalami penurunan akibat pandemi COVID-19.

Ia mengatakan, pendapatan daerah yang semula dianggarkan sebesar Rp4.57 triliun menjadi Rp3.27 triliun atau mengalami penurunan sebesar Rp1.30 triliun

Perubahan ini pun telah dimasukan dalam komposisi rancangan perubahan APBD Kota Tangerang Tahun 2020.

"Ada perubahan pendapatan pada tahun ini yang alami penurunan," ujar Wali Kota Arief saat menggelar Rapat Paripurna dalam rangka Penyampaian Penjelasan Wali Kota Tangerang mengenai Raperda tentang PerubahanAPBD Tahun Anggaran 2020 serta pembahasan 2 Raperda lainnya di Gedung Pusat Pemerintahan Kota Tangerang pada, Senin.

Penurunan angka juga terjadi pada belanja daerah yang semula dianggarkan sebesar Rp5.16 triliun menjadi Rp3.72 triliun atau berkurang sebanyak Rp1.43 triliun. Tercatat bahwa Pemkot Tangerang mengalami defisit sebesar Rp452.20 miliar.

"Pemkot Tangerang mengalami defisit sebesar 452.20 miliar, kemudian menutupinya dengan pembiayaan netto yang berasal dari sisa lebih perhitungan anggaran atau SILPA tahun anggaran 2019," jelas Wali Kota.

Kemudian dalam pembahasan dua raperda lainnya yakni tentang Raperda tentang perubahan kedua atas peraturan daerah nomor 8 tahun 2016 tentang pembentukan dan susunan perangkat daerah serta Raperda tentang penambahan penyertaan modal pemerintah daerah pada BUMD, Wali Kota Arief mengatakan kedua raperda tersebut selalu bermuara pada pemberian pelayanan yang lebih baik lagi pada masyarakat Kota Tangerang.

Dua BUMD yang akan mendapatkan penambahan modal yaitu PDAM Tirta Benteng penambahan berupa jaringan perpipaan air minum dan PT. Tangerang Nusantara Global berupa unit bus.

"Keseluruhan penambahan modal pada dua BUMD tersebut tak lain adalah bertujuan untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat serta menjadi sumber pendapatan daerah," pungkas Wali Kota.
 

Pewarta: Achmad Irfan

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020