Sesi Working Group Arceos Conference, Delapan Delegasi Negara Sharing Perkembangan Kereta Api di ASEAN

Sesi Working Group Arceos Conference, Delapan Delegasi Negara Sharing Perkembangan Kereta Api di ASEAN

ASEAN Railway CEO’s (Arceos’) Conference

Bandung (ANTARA) - Delapan delegasi negara-negara ASEAN ikut serta pada sesi Working Group Marketing and Operational Working Group pada ajang ASEAN Railway CEOs (Arceos) Conference di Ballroom Hotel Pullman, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Selasa 3 September 2024.

Pada sesi tersebut, puluhan delegasi antusias mengikuti paparan dari utusan Indonesia, Malaysia, Laos, Myanmar, dan Thailand. Pada sesi tanya jawab, para peserta antusias menyampaikan sejumlah pertanyaan, untuk mengetahui lebih dalam perkembangan perkeretaapian.

Sejumlah topik diangkat oleh masing-masing delegasi, mulai dari penerapan teknologi digital, pengembangan sumber daya manusia (SDM) perkeretaapian, digital marketing, transformasi layanan, hingga penerapan high tech railway seperti kereta cepat.

Manager Legal Division of Philippine
National Railways, Philippines Shyanne T. Juan-Monera dalam paparannya mengatakan, Philippine National Railways (PNR) terus melakukan peningkatan manajemen, memodernisasi fasilitas, dan meningkatkan efisiensi operasionalnya dalam menghadapi berbagai tantangan yang telah dihadapi selama bertahun-tahun. PNR juga berupaya untuk memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat.

Terutama saat pembangunan jalur kereta ke Kota Legazpi. Di mana PNR tidak hanya menghadapi tantangan alam seperti gunung Berapi Mayon yang indah tetapi berbahaya, tetapi juga bencana alam lainnya.

Sebagai negara kepulauan dengan lebih dari 7.000 pulau dan garis pantai sepanjang 36.000 km, Filipina sangat rentan terhadap bencana alam. Rata-rata, negara ini menghadapi 20 topan setiap tahun, serta aktivitas seismik dan letusan gunung berapi yang secara signifikan mempengaruhi wilayah tersebut.

Operasi PNR tetap berlanjut memanfaatkan teknologi digital, kami mampu terus berkomunikasi dengan petugas meskipun menghadapi banjir akibat hujan lebat. Teknologi ini memungkinkan PNR untuk memantau situasi secara real-time dan menyediakan solusi yang tepat untuk memastikan keselamatan penumpang dan operasional kereta api, bener dia.

Namun, PNR juga menghadapi tantangan lain seperti adanya pemukim ilegal yang menduduki lahan di sekitar dan di dalam jalur kereta api. Hal ini menjadi perhatian utama bagi keselamatan kereta api dan masyarakat.

Saat ini, PNR juga telah mengintegrasikan sistem operasi kereta otomatis, serta sistem pemantauan meteorologi dan seismik, dalam beberapa jalur kereta api untuk memastikan operasi kereta yang aman dan keselamatan penumpang.

Pelatihan berkelanjutan bagi personel kereta api juga menjadi prioritas tahun ini, termasuk pelatihan sebagai bagian dari Batalyon Transportasi Militer. Selain itu, PNR memanfaatkan sepenuhnya platform digital yang ada dan media sosial untuk menjangkau lebih banyak orang dan menyediakan solusi real-time di lapangan.

"PNR tidak bisa bekerja sendirian. Kami merasa terhormat untuk belajar dan berbagi sejarah kami, pembaruan, dan cerita kami dengan Anda semua," ujar dia.

Sementara itu, Director of Planning and Business Department of Vietnam Railways, Vietnam Mr Nguyen Chinh Nam memaparkan perjalan bisnis kereta api di Vietnam yang dibangun berdasarkan konsep business to business (B2B) dan business to corporate (B2C).

Konsep tersebut ternyata cukup berhasil meningkatkan minat masyarakat menggunakan kereta api. Imbasnya penjualan tiket kereta api terus meningkat. Berbagai kemudahan dilakukan mulai dari membangun kerja sama bisnis dengan pengelola cafe, bank, dan e commerce.

Penggunaan digital marketing terbukti sangat penting dan efektif membangun hubungan dengan client, jelas dia.

Vietnam dengan NVR-nya, memanfaat berbagai saluran media untuk mendorong penjualan tiket kereta api. Diantaranya melalui website, banner, email, voucher, broadcast, dan promosi di beberapa aplikasi.

Berbagai langkah tersebut telah mencatat 31.084 transaksi dengan pencapaian 2,9 juta penumpang, jelas dia.

Diketahui, ajang ASEAN Railway CEOs Conference ke-44 berlangsung di Indonesia, pada 2-5 September 2024. Event internasional ini dibuka langsung Menhub Budi Karya Sumadi dan dihadiri Penjabat Gubernur Jabar Bey Machmudin, Selasa (3/9/2024).

Konferensi ini akan diikuti oleh delapan operator kereta se-Asia Tenggara yakni Kereta Api Tanah Melayu (Malaysia), Vietnam Railways (Vietnam), Ministry of Public Works and Transport (Kamboja), Lao National Railways (Laos), Philippine National Railways (Filipina), Myanma Railways (Myanmar), State Railway of Thailand (Thailand), dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) (Indonesia).

Konferensi ke-44 ini mengusung tema Mendorong Keberlanjutan dengan Inovasi Digital dan akan dihadiri oleh delapan negara Asia Tenggara, yaitu Kamboja, Thailand, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Vietnam, dan Indonesia.
Pewarta : PR Wire
Editor: PR Wire
COPYRIGHT © ANTARA 2024