Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (BTN) Pahala Nugraha Mansyuri mengatakan pembiayaan hunian bersubsidi dengan porsi sebesar 44,53 persen dari total kredit membuat kinerja perseroan positif ditengah wabah COVID-19.
"Kami perkirakan KPR bersubsidi masih akan tumbuh 10 sampai 11 persen diharapkan menjadi mesin penggerak pertumbuhan kredit," kata Pahala dalam keterangannya secara virtual, Jumat.
Pahala mengatakan memasuki kuartal II/2020, optimistis tetap mampu mencatatkan kinerja pada jalurnya kendati kondisi industri perbankan dan ekonomi nasional tengah mengalami kontraksi akibat pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).
Pahala mengatakan dampak dari wabah COVID-19 telah terlihat di berbagai sektor pada kuartal I/2020.
"Meski demikian, berbagai strategi yang telah dijalankan perseroan sejak tahun lalu, dapat menjadi bantalan cukup tebal untuk mempertahankan kinerja positif," ujarnya.
Menutup kuartal I/2020, data keuangan Bank BTN merekam perseroan menghasilkan pendapatan bunga senilai Rp6,17 triliun. Dengan kinerja tersebut, laba operasional perseroan sebelum provisi tercatat sebesar Rp870 miliar.
Adapun, untuk tetap menjaga rasio pencadangan yang kuat, Bank BTN terus memupuk provisinya dengan mengalokasikan dari laba operasional. Per kuartal I/2020, coverage ratio perseroan melonjak ke level 105,66% dari 45,07% pada periode yang sama tahun lalu.
Dengan alokasi untuk pencadangan tersebut, Bank BTN mencatatkan laba bersih senilai Rp457 miliar pada 31 Maret 2020. Kemudian, perseroan juga mencatatkan rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) sebesar 18,73% pada kuartal I/2020 atau naik 111 basis poin (bps) dari 17,62% di kuartal I/2019.
Peningkatan permodalan tersebut didukung penerbitan subdebt pada awal 2020 yang mencatatkan kelebihan permintaan hingga lebih dari 10 kali.
Pahala melanjutkan, sampai saat ini Liquidity Coverage Ratio (LCR) perseroan masih kuat di level 140,51% per 31 Maret 2020.
Pahala juga menjelaskan telah menyalurkan kredit dan pembiayaan senilai Rp253,25 triliun pada akhir kuartal I/2020. Posisi tersebut tumbuh 4,59% secara tahunan (year-on-year/ yoy) dari Rp242,13 triliun di kuartal I/2019.
BTN mencatat pertumbuhan sebesar 10,57% (yoy) dari Rp101,9 triliun pada kuartal I/2019 menjadi Rp112,78 triliun pada periode yang sama tahun ini.
Pada segmen KPR Non-subsidi yang menempati porsi sebanyak 31,58% terekam penyaluran kredit sebesar Rp79,99 triliun pada kuartal I/2020.
Secara total, kredit di sektor perumahan mencatatkan kenaikan sebesar 4,14% (yoy) dari Rp219,73 triliun pada Maret 2019 menjadi Rp228,82 triliun di bulan yang sama tahun ini.
Segmen kredit non-perumahan juga mengalami kenaikan sebesar 9,05% (yoy) dari posisi sebesar Rp22,41 triliun pada 31 Maret 2019 menjadi Rp24,43 triliun di periode yang sama tahun ini. Kenaikan terbesar di segmen ini ditopang melesatnya penyaluran kredit korporasi sebesar 87,75% (yoy) menjadi Rp6,54 triliun pada 31 Maret 2020.
Di sisi lain, Bank BTN juga telah menghimpun DPK sebesar Rp221,72 triliun per kuartal I/2020 atau naik 2,73% (yoy).
Dengan berbagai capaian tersebut, aset BBTN per kuartal I/2020 yakni senilai Rp308,19 triliun atau naik 2,27% (yoy) dari Rp301,35 triliun pada kuartal I/2019.
Perseroan juga mencatatkan penurunan Cost of Fund (CoF) sebesar 61 basis poin dibanding tahun lalu. Perbaikan tersebut disebabkan adanya peningkatan tabungan reguler Batara sebesar 6,8% (yoy) menjadi Rp18,23 triliun.
Di tengah pandemi ini, Pahala menjelaskan pihaknya juga terus memacu bisnis digital banking perseroan. Di layanan mobile banking perseroan misalnya, pengguna layanan tersebut naik menjadi lebih dari 1,2 juta akun dengan transaksi mencapai Rp2,62 triliun pada kuartal I/2020.
Pengajuan KPR melalui BTN Properti Mobile per kuartal I/2020 juga mencapai lebih dari 9 ribu unit dengan nilai sekitar Rp3,11 triliun.
Portal BTN Properti dengan lebih dari 631 ribu unit hunian juga telah mencatatkan pengajuan kredit senilai Rp356 miliar pada kuartal I/2020. Situs Rumah Murah BTN juga sudah dikunjungi 152 ribu pengunjung dengan penjualan mencapai Rp31,4 miliar dari total aset senilai Rp13,7 triliun.
Unit Usaha Syariah (UUS) Bank BTN juga menorehkan kinerja positif pada kuartal I/2020. Data keuangan Bank BTN menunjukkan UUS Bank BTN tersebut meraup laba bersih sebesar Rp86,5 miliar atau melonjak 185,7% (yoy) dari Rp30,29 miliar di kuartal I/2019.
Sejalan dengan raihan positif pada laba bersih tersebut, pembiayaan syariah pun naik 6,59% (yoy) menjadi senilai Rp23,92 triliun pada kuartal I/2020. BTN Syariah pun telah menghimpun DPK senilai Rp20,93 triliun pada kuartal I/2020.
Dengan capaian tersebut, aset BTN Syariah tercatat naik 3,4% (yoy) menjadi Rp28,79 triliun pada akhir Maret 2020.
Hunian bersubsidi membuat kinerja BTN positif ditengah wabah
Jumat, 15 Mei 2020 21:14 WIB
Sampai saat ini Liquidity Coverage Ratio (LCR) perseroan masih kuat di level 140,51% per 31 Maret 2020.