Tangerang (ANTARA) - Pemerintah Kota Tangerang, Banten, memastikan bahwa stok beras mencapai 323 ton dan tergolong aman sehingga masyarakat diimbau tidak panik dan tidak melakukan "panic buying".
Asda II Pemkot Tangerang, Indri Astuti , Selasa, mengatakan Pemkot terus melakukan upaya mengatasi dampak dari penyebaran COVID-19 di Indonesia, tak terkecuali wilayah Tangerang.
Salah satunya adalah menjaga stok bahan pangan tetap tersedia di tengah masyarakat. Berdasarkan informasi yang dihimpun dari Bulog Kanwil DKI Jakarta dan Benten, hingga saat ini stok pangan masih aman. Beras masih tersedia 323.056 ton, 114 ton tepung terigu, 11,4 ton daging sapi, dan 60 ton daging kerbau.
"Sedangkan stok yang akan masuk satu sampai dua minggu ke depan ialah 5.000 ton gula pasir, 15 ribu ton daging kerbau, 100.000 ton minyak goreng, serta ketersediaan 100 ton bawang putih di berbagai gudang distributor," ungkapnya.
Hingga saat ini, kebutuhan pangan pokok, termasuk beras aman yang tersebar di Bulog, penggilingan dan pedagang.
Diperkirakan panen raya juga akan terjadi di Maret, April dan Mei mendatang. Sehingga pada akhir Mei stock beras akan bertambah semakin banyak.
"Jangan panik dengan stok pangan, insyaallah semua aman. Tetap berhati-hati dalam berbelanja, jaga kebersihan, dan pastikan semua makanan yang kita konsumsi termasak dengan baik," kata Indri.
Ia pun mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aksi borong sembako. "Jangan ikut-ikutan, kita hadapi bersama tanpa menyakiti satu sama lain, Kota Tangerang pasti bisa," katanya.