Banda Aceh (ANTARA) - Akademisi Universitas Abulyatama (Unaya) Aceh Elvrida Rosa menyarankan Pemerintah Aceh mengoptimalkan penggunaan pupuk organik khususnya tanaman padi.
“Saat ini, kita sudah sangat bergantung pada pupuk kimia, sehingga saat terjadi kelangkaan juga ikut berdampak pada petani,” kata Dekan Fakultas Pertanian Unaya itu di Banda Aceh, Kamis.
Ia menjelaskan penggunaan pupuk kimia sudah seharusnya dikurangi secara bertahap karena biaya yang dikeluarkan juga lebih mahal.
Menurut dia, penggunaan pupuk organik akan sangat menguntungkan petani dan cukup mudah diperoleh serta harga terjangkau.
“Penggunaan pupuk organik juga akan memberikan nilai tambah terhadap hasil pertanian yang dihasilkan petani,” katanya.
Ia mengatakan untuk mengoptimalkan penggunaan pupuk organik dan mengurangi pupuk kimia adalah dengan meningkatkan pendampingan dan pelatihan untuk pembuatan kompos di kalangan petani.
“Aceh memiliki banyak bahan baku yang dapat dimanfaatkan untuk pembuatan kompos yang dapat digunakan terhadap tanaman pertanian,” katanya.
Ia mengatakan Aceh memiliki banyak sekam dan juga jerami padi yang tidak dimanfaatkan oleh petani sebagai bahan baku pupuk organik.
“Jerami hanya digunakan sebagai pakan ternak, padahal dapat juga menjadi bahan kompos,” katanya.
Ia mengatakan pihaknya saat ini juga telah membuat pupuk organik bioaktivator kompos (biokos) yang saat ini dalam proses pembuatan merek dagang.
Akademisi Unaya sarankan Aceh optimalkan penggunaan pupuk organik
Kamis, 9 Januari 2020 22:32 WIB
Saat ini, kita sudah sangat bergantung pada pupuk kimia, sehingga saat terjadi kelangkaan juga ikut berdampak pada petani