Biak (ANTARA) - Sebanyak lima Puskesmas di Kabupaten Supiori, Papua hingga 2019 masih kekurangan tenaga dokter gigi sehingga belum maksimal dalam memberikan pelayanan kepada warga di berbagai kampung.
"Dari lima Puskesmas tersebar di Sorindiweri, Korido, Sabar Miokre, Sowek dan Yenggarbun tidak punya tenaga dokter gigi," ujar Kepala Dinas Kesehatan Supiori Marinus Maryar dihubungi di Biak, Rabu.
Ia mengatakan idealnya untuk setiap puskesmas harus punya dua tenaga dokter, satu dokter umum dan satu dokter gigi.
Untuk menjawab kebutuhan tenaga dokter di Puskesmas Kabupaten Supiori, menurut Maryar, hingga tahun 2019 ini belum dapat terpenuhi karena belum ada penerimaan seleksi calon pegawai negeri sipil dari tenaga dokter gigi.
"Dinkes Supiori akan mengusulkan kepada pemerintah daerah untuk menyediakan formasi tenaga dokter gigi guna memenuhi pelayanan kesehatan di lima Puskesmas Kabupaten Supiori," ujarnya.
Menyinggung pelayanan kesehatan di daerah terluar terdepan dan tertinggal di Kepulauan Mapia, menurut Kadinkes Maryar, pihak dinkes sangat mengandalkan tim kesehatan Nusantara sehat yang disediakan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Program tim Nusantara Sehat Kemenkes, lanjut Maryar, menyediakan layanan kesehatan sangat lengkap karena tersedia semua tenaga medis mulai dokter umum, dokter spesialis, ahli gizi, analis laboratorium tenaga promosi kesehatan.
"Harapan dinas kesehatan Supiori program layanan Nusantara sehat dapat dilakukan kembali kemenkes karena sangat menyentuh kebutuhan layanan kesehatan warga di wilayah terluar,terdepan dan tertinggal," katanya.
Kabupaten Supiori merupakan daerah pemekaran dari Kabupaten Biak Numfor dibentuk sesuai UU Nomor 35 tahun 2003 hingga 2019 terdiri lima distrik yakni distrik Sorindiweri, distrik Supiori Selatan, distrik Supiori, Barat, distrik Supiori Utara dan distrik Kepulauan Aururi.
Lima puskesmas di Supiori Papua kekurangan tenaga dokter gigi
Rabu, 20 November 2019 11:04 WIB
Dari lima Puskesmas tersebar di Sorindiweri, Korido, Sabar Miokre, Sowek dan Yenggarbun tidak punya tenaga dokter gigi