Bandarlampung (ANTARA) - Ketua DPD Perhimpunan Bravo-5 Lampung Dr Andi Desfiandi MA mengatakan figur kabinet mendatang diisi orang-orang yang memiliki kompetensi mumpuni, berintegritas baik, dan bersih.
"Selain itu, jauh dari korupsi dan proksi asing, serta bersedia 1 kali 24 jam selama 365 hari dalam lima tahun sepanjang 2019-2024 mendatang, banting tulang bagi kemajuan Indonesia. Baik itu yang Presiden Jokowi pilih dari par pol maupun profesional," kata dia, di Bandarlampung, Sabtu.
Ia mengatakan mereka (para menteri, red) harus bisa untuk mengawal dan mengeksekusi kebijakan Presiden Jokowi dengan baik.
Ia juga meminta semua pihak untuk mendoakan dan dukung pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin agar berjalan sesuai harapan rakyat Indonesia.
Saatnya kini, lanjut dia, semua komponen bangsa bersatu dan berbuat kebaikan untuk bangsa dan negara. Apalagi, menurut dia, di tengah ancaman depresi ekonomi dunia yang pasti akan mempengaruhi situasi ketahanan ekonomi Indonesia.
"Terbukti, setiap kegaduhan politik berkepanjangan cenderung lebih banyak akan memperburuk stabilitas ekonomi dan sosial Indonesia," tambahnya.
Muzzamil salah seorang aktivis 98 mengatakan terkait kabinet baru atau pemerintahan baru, Jokowi-Ma'ruf Amin, harus diisi oleh orang-orang yang memiliki semangat membangun negeri.
"Pembantu presiden harus memiliki semangat baru, kolektif kerja baru, dan nomenklatur kementerian baru, tantangan baru, tetapi tetap dibaluti dengan kedalaman strategis kombinatif, penerus Kabinet Kerja," kata dia.
Hal tersebut, lanjutnya, selaras dengan keinginan Presiden Jokowi yang notabene petahana, bahwa akan tancap gas sesaat usai kabinet terbentuk. Menurut dia, anggota kabinet baru tak perlu ragu ikuti ritme "gercep", gerak cepat RI-1.
"Saya termasuk yang meyakini dua hal terkait komposisi kabinet ini. Yakni, zaken kabinet dan kabinet milenial. Ada pun tarik ulur konfigurasi menteri asal parpol, akan larut dengan sendirinya," jelasnya.
Menurut dia, ciri khusus model kepemimpinan politik partisipatif-teknokratik Jokowi-Ma'ruf Amin ini, dengan sendirinya bakal menenggelamkan hasrat terselubung kepentingan partisan didalamnya.
Muzammil mengingatkan pidato Visi Indonesia oleh Jokowi, pada 16 Juni 2019 lalu? "Saya lima tahun ke depan Insya Allah sudah tidak memiliki beban apa-apa. Jadi keputusan yang miring-miring, yang itu penting untuk negara ini, akan kita kerjakan," ujar Presiden Jokowi.
"Jadi, mengikuti instruksi Presiden Jokowi kita harus optimis, optimis, dan optimis, untuk Indonesia unggul dan maju," tambahnya.
Bravo-5: Figur Kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin harus miliki kompetensi mumpuni
Sabtu, 19 Oktober 2019 10:20 WIB
Semua komponen bangsa bersatu dan berbuat kebaikan untuk bangsa dan negara. Apalagi, menurut dia, di tengah ancaman depresi ekonomi dunia yang pasti akan mempengaruhi situasi ketahanan ekonomi Indonesia.