Serang (ANTARA) - Gubernur Banten Wahidin Halim mengatakan pada usianya yang ke-19 tahun, pembangunan Provinsi Banten di sektor perekonomian meningkat dan Banten memperoleh penghargaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) terbesar ketiga se-Indonesia dan tingkat otonomi daerah yang besar.
"Provinsi Banten mendapatkan penghargaan dalam meningkatkan pendapatan daerah di era ini. Pendapatan kita Rp7,6 triliun. Pendapatan terbesar ketiga se-Indonesia," kata Halim dalam rapat Paripurna Istimewa HUT Provinsi Banten ke-19 di DPRD Provinsi Banten, di Serang, Jumat.
Ia mengatakan, otonomi daerah berjalan dengan baik, minimal pendapatan daerah di atas 40 persen. Sementara Banten sudah di atas 60 persen. Berarti Provinsi Banten mendapat capaian tingkat tinggi dalam otonomi daerah. "Banten sudah memasuki usia 19 Tahun. Banten menapaki upaya-upaya dan berbuat yang terbaik untuk Banten," kata dia.
Sejalan dengan itu, dia mengatakan, angka kemiskinan di Banten menurun dan bersama dengan wakil gubernur Banten, dia mengembangkan industri di sana untuk mengatasi pengangguran di Banten.
"Pengangguran di Banten itu nomor dua setelah Jawa Barat. Ini memang tugas berat bagi Provinsi Banten. Gubernur dan wakil gubernur insya Allah ke depan berbagi konsep sistem industri yang ada di Provinsi Banten," katanya.
Juga baca: Pembangunan jalan di Provinsi Banten tuntas 100 persen pada 2020
Juga baca: Tangerang desak pemerintah Provinsi Banten benahi insprastuktur
Juga baca: Gerakan tanam di Banten tercapai 2 juta pohon
Halim juga mengungkapkan, saat ini seluruh komponen baik pemerintah maupun masyarakat harus menyadari dan memberikan apresiasi terhadap para pejuang berdirinya Provinsi Banten.
Sementara dalam sambutannya Ketua DPRD Provinsi Banten, Andra Soni, mengucapkan selamat hari jadi ke-19 Provinsi Banten. Menurut dia, hari ini merupakan momentum dalam mengapresiasi para pelaku sejarah perjuangan bangsa, khususnya sejarah pembentukan Provinsi Banten.
"Ini adalah momen yang patut kita hargai dan menjadi tanggungjawab moral kita para pejuang, tokoh masyarakat, tokoh pemuda untuk pembangunan Banten," kata dia.
Ia berharap ada peningkatan hubungan kerjasama yang harmonis dan sinergis antara pemerintah daerah dengan DPRD serta dukungan dan partisipasi masyarakat secara keseluruhan dalam mewujudkan harapan bersama. Menciptakan kesejahteraan dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia pada umumnya dan masyarakat Banten pada khususnya..
"Kami mengajak kepada seluruh komponen masyarakat Banten untuk berpartisipasi aktif dalam mengisi pembangunan provinsi banten sehingga dapat mempercepat pencapaian hasil kesejahteraan masyarakat Banten," kata dia.
Sebagai salah satu rangkaian peringatan HUT ke-19 Provinsi Banten, Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi Banten Al Muktabar memimpin apel yang diikuti seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) dan non-ASN di lingkungann pemerintah Provinsi Banten.
Di seluruh Pulau Jawa, kata dia dalam sambutan, Provinsi Banten menjadi provinsi yang baik dilihat dari capaian indikator makro, indeks pembangunan manusia terus meningkat, laju pertumbuhan ekonomi merangkak naik, tingkat kemiskinan yang terus menurun, dan tingkat ketimpangan di Provinsi Banten lebih baik dibandingkan nasional.
Hal ini didorong stabilitas inflasi dan tingkat pengangguran yang semakin menurun. Tak hanya itu, Pemprov juga telah melaksanakan berbagai langkah dalam kerangka reformasi birokrasi melalui sistem absensi dari sidik jari ke retina mata, pengukuran capaian sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintahan (sakip), rapat rutin pimpinan, sehingga meningkatkan predikat sakip menjadi B.
“Pada akhirnya tahun anggaran 2020 untuk pertama kalinya pemerintah Provinsi Banten memperoleh dana insentif daerah sebesar Rp 44,3 milyar. Ini adalah capaian kita bersama atas segala agenda yang kita laksanakan dalam kerangka bagian dari parameter-parameter penilaian kinerja kita,” kata Al Muktabar.
Menurut dia, Provinsi Banten memiliki modal sejarah, letak geografis, bonus demografis, dan pusat teknologi dan inovasi cukup untuk sejahtera terlebih ditopang 13 proyek strategis nasional seperti kereta api ekspres Bandara Internasional Soekarno-Hatta ke Stasiun Soedirman, Jalan Tol Serang Panimbang, Waduk Karian, dan Waduk Sindangheula senilai Rp 652,35 triliun yang telah selesai dan proses penyelesaian.
"Namun, modal, potensi dan tantangan yang dimiliki Banten harus diperkuat oleh karakter Akhlaqul Karimah sehingga dapat mengantarkan Banten ke gerbang kesejahteraan," kata Al Muktabar.
19 tahun Banten ekonomi dan pendapatan terus meningkat
Jumat, 4 Oktober 2019 22:02 WIB
Berarti Provinsi Banten mendapat capaian tingkat tinggi dalam otonomi daerah