Penerima bantuan di Kabupaten Lebak pasangi stiker

Lebak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten memasang stiker miskin di rumah-rumah warga penerima program bantuan sosial yang digulirkan Kementerian Sosial.

"Pemasangan stiker itu agar keluarga sasaran penerima manfaat (KPM) program bantuan sosial tepat," kata Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Lebak, Eka Dharmana Putra di Lebak, Selasa.

Pemerintah daerah melakukan pemasangan stiker miskin itu agar bantuan sosial tepat sasaran keluarga penerima manfaat program bantuan sosial.

Kartu stiker itu dipasang di pintu rumah agar benar-benar masyarakat miskin untuk menerima bantuan sosial yang digulirkan Kementerian Sosial (Kemensos).

Pemasangan kartu miskin itu tentu memberikan efek malu bagi warga yang mampu ekonomi penerima bantuan sosial tersebut.

Pemerintah Kabupaten Lebak akan memberikan sanksi jika stiker miskin itu dicabut atau dihilangkan oleh pemilik rumah.

"Semua stiker keluarga miskin itu sudah dipasang di rumah-rumah warga penerima KPM," katanya.

Menurut dia, program bantuan sosial yang digulirkan Kemensos antara lain Bantuan Penerima Non Tunai (BPNT) beras sejahtera sebanyak 10 KG/bulan dan Jaminan Sosial Rakyat Banten (Jamsosratu).

Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP).

Selama ini, penyaluran program bantuan sosial berjalan lancar dan tidak ada masalah,katanya.

Ia mengatakan, apabila, warga KPM mencopot pemasangan stiker itu dengan alasan malu atau ekonomi keluarganya membaik dan sejahtera, maka akan dihapuskan dan dihentikan bantuan sosial tersebut.

"Warga yang dihapus dan dihentikan itu nantinya akan dialihkan ke warga miskin lainnya, namun pengalihan itu tetap harus diusulkan ke Kemensos," ujarnya.

Sementara itu. sejumlah warga KPM mengaku bahwa dirinya merasa lega menerima bantuan BPNT berupa beras sebanyak 10 Kg per bulan.

Penyaluran bantuan itu, kata dia, sangat membantu ekonomi keluarga untuk pemenuhan konsumsi pangan.

"Kami mengapresiasi bantuan KPM itu, karena bisa meringankan beban ekonomi keluarga," kata Encup, warga Kelurahan Rangkasbitung Barat yang berporfesi tukang ojek.