Kepala BI Provinsi Banten, Ameriza M Moesa, di Serang, Kamis mengatakan, pertumbuhan perekonomian di Banten apabila dilihat dari sisi penawaran atau lapangan usaha, sektor konstruksi masih mendominasi bahkan tumbuh mencapai dua digit yaitu 10,90 persen, dengan pangsa 11,90 persen.
"Kondisi perekonomian yang terakselerasi ini menjadi kinerja yang menggembirakan, dimana perekonomian secara nasional saat ini mengalami penurunan dari 5,05 persen menjadi 4,95 persen," katanya.
Baca juga: BI Banten gelar ekspedisi rupiah berdaulat di pulau terluar
Baca juga: BI Banten gelar ekspedisi rupiah berdaulat di pulau terluar
Dia mengatakan, positifnya pertumbuhan ekonomi Banten pada Triwulan III 2024 terutama ditopang oleh pertumbuhan lapangan usaha utama Banten.
Selanjutnya, perbaikan pertumbuhan pada lapangan usaha konstruksi, transportasi dan pergudangan serta real estate mendorong LPE Banten menguat dari triwulan sebelumnya.
Selanjutnya, perbaikan pertumbuhan pada lapangan usaha konstruksi, transportasi dan pergudangan serta real estate mendorong LPE Banten menguat dari triwulan sebelumnya.
"Dari sisi penawaran atau lapangan usaha, motornya itu konstruksi sebesar 10,9 persen, ini tidak pernah dialami oleh negara lain yang konsumsinya tumbuh sampai dua digit," katanya.
Selain itu, secara umum yang menjadi motor pertumbuhan ekonomi di Banten adalah investasi. Di mana, nilai investasi di Banten per Triwulan III 2024 ini tumbuh meningkat sebesar 5,44 persen dari triwulan sebelumnya 2,86 persen.
"Padahal kita tahu perekonomian nasional melambat. Ini suatu kinerja yang sangat menggembirakan karena yang lain rata-rata turun, kita naik. Kalau dilihat dari capaian tersebut, ini relatif sangat baik dibandingkan nasional," ujarnya.
Baca juga: Pemprov Banten sebut sektor properti tingkatkan produktivitas masyarakat
Baca juga: Pemprov Banten sebut sektor properti tingkatkan produktivitas masyarakat
Ia mengatakan, meningkatnya investasi saat ini didorong oleh investasi bangunan dan non bangunan.
Investasi bangunan terdorong oleh peningkatan investasi pada proyek kawasan komersil dan perumahan seperti Kawasan PIK2, Serpong, Alam Sutera, BSD dan Maja.
Investasi bangunan terdorong oleh peningkatan investasi pada proyek kawasan komersil dan perumahan seperti Kawasan PIK2, Serpong, Alam Sutera, BSD dan Maja.
"Selain kawasan perumahan, realisasi investasi pemerintah terdorong oleh proyek pembangunan jalan tol di Provinsi Banten yakni Serang-Panimbang Seksi 2A & 2B, Tol Serpong-Balaraja Seksi 1B telah beroperasi pada September 2024 dan ditargetkan beroperasi penuh pada triwulan I 2025," jelasnya.
Baca juga: Bank BJB raih penghargaan di The Iconomics Indonesia Best Financial Awards 2024
Baca juga: Bank BJB raih penghargaan di The Iconomics Indonesia Best Financial Awards 2024
Di sisi lain, investasi non bangunan juga meningkat yang tercermin dari peningkatan impor barang modal yang meningkat 29 persen dari realisasi investasi industri pengolahan yakni PT Lotte Chemical Indonesia yang mulai beroperasi pada awal triwulan II 2025.
Selain itu, realisasi investasi PT CAP dalam rangka pemenuhan infrastruktur dasar dan energi untuk mendukung pembangunan pabrik chlor alkali dan ethylene dichloride.
Selain itu, realisasi investasi PT CAP dalam rangka pemenuhan infrastruktur dasar dan energi untuk mendukung pembangunan pabrik chlor alkali dan ethylene dichloride.
"Banten memang ada wilayah yang ditetapkan sebagai zona industri, tanpa adanya penetapan itu pun, dari dulu Kota Cilegon sudah menjadi daerah industri. Ini sudah given, memang harus kita terima bahwa industri merupakan sektor yang mendominasi perekonomian di Banten," tandasnya.
Baca juga: Dinkes sebut bank sampel makanan cegah keracunan massal saat MBG
Baca juga: Dinkes sebut bank sampel makanan cegah keracunan massal saat MBG