"Dari laporan tadi, sudah tidak ada lagi titik api. Alhamdulillah (kebakaran hutan Gunung Merbabu, red) sudah diatasi, namun saya minta semua tim tetap 'stand by' untuk menghindari adanya titik api lagi," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Semarang, Senin.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Ganjar mengingat musim kemarau diprediksi masih akan berlangsung hingga beberapa bulan ke depan.
Orang nomor satu di Jateng itu menyoroti bagaimana proses pemadaman api di kawasan hutan Taman Nasional Gunung Merbabu yang dilakukan secara manual.
Para sukarelawan selama ini memadamkan kebakaran di Gunung Merbabu dengan ranting pohon, cangkul, sabit dan alat tradisional lainnya.
"Saya sedang berpikir, bagaimana caranya melakukan pemadaman yang lebih efektif, selain menggunakan 'water bombing', sebenarnya ke depan tidak menutup kemungkinan penggunaan robot atau teknologi lain untuk memadamkan api. Kami akan bekerja sama dengan perguruan tinggi untuk mencari teknologi tersebut," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Ganjar secara khusus mengapresiasi para sukarelawan dan pihak terkait yang telah berupaya memadamkan kebakaran hutan Gunung Merbabu di Kabupaten Semarang, Boyolali, dan Magelang.
Ia juga mengimbau masyarakat, khususnya para pendaki agar mematuhi terkait dengan adanya penutupan jalur pendakian menuju puncak Gunung Merbabu.
"Pendakian di puncak Gunung Merbabu tetap akan ditutup sampai musim hujan tiba, masyarakat yang ada di sekitar Taman Nasional Gunung Merbabu juga dilarang untuk naik ke puncak," katanya.
Seperti diwartakan, kebakaran hutan di Taman Nasional Gunung Merbabu berhasil dipadamkan, meskipun dilakukan secara manual.
Luasan hutan yang terbakar di Taman Nasional Gunung Merbabu tercatat 436 hektare.