Soal penyerapan tenaga kerja, Putri Ma'ruf Amin soroti UKM Tangsel

Tangerang Selatan (ANTARA) - Penyerapan tenaga kerja di Tangerang Selatan masih menjadi persoalan klasik. Dalam catatan Dinas Ketenagakerjaan Kota Tangerang Selatan, angka pengangguran sampai Juli 2019 tercatat 40 ribu.

Bakal calon Wali Kota Tangerang Selatan Siti Nur Azizah mengatakan, lambatnya penyerapan tenaga kerja di Tangerang Selatan harus dijadikan perhatian serius. Itu karena berhubungan dengan kesejahteraan masyarakat dan kemandiran kota.

Menurut anggota Komisi Masyarakat Ekonomi Syariah itu, usaha kecil dan menengah (UKM) bisa menjadi solusi.

“UKM itu bisa cepat menyerap tenaga kerja. Dalam skala nasional, UKM itu menjadi penyumbang terbesar dalam penyerapan tenaga kerja,” kata putri Wakil Presiden Terpilih KH Ma’ruf Amin itu, Kamis (29/8).

Alhasil, andai terpilih sebagai Wali Kota Tangerang Selatan, Azizah yang kini menjabat sebagai Kepala Subdit Bina Paham Keagamaan Islam dan Konflik Sosial Kementerian Agama itu memastikan akan memberikan penanganan khusus untuk sektor UKM.

“Pemerintah kota harus terus mendorong peluang usaha UKM, selain menyejahterakan masyarakat, tenaga kerja juga bisa terserap. Dampak lainnya, Kota Tangerang Selatan bisa semakin mandiri,” tuturnya.

Menurut Azizah, pemerintah kota harus mendampingi masyarakat yang baru berkecimpung di dunia UKM. Dinas Koperasi dan UKM, kata Wakil Sekretaris Komisi Hukum dan Perundang-Undangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu menambahkan, harus terus memberikan edukasi.

“Pemerintah kota harus terus meningkatkan kesadaran masyarakat akan berwirausaha, serta mendampingi para pelaku pemula yang ingin mengembangkan usahanya. Para pelaku UKM juga wajib memanfaatkan perkembangan ekonomi digital (e-commerce) untuk terus berkembang,” imbau Azizah.

Setelahnya, kata Azizah, Pemerintah Kota Tangsel bisa meningkatkan target perkembangan UKM setiap tahunnya, termasuk jumlah penyerapan tenaga kerja.

“Jika semakin berkembang, masyarakat Tangsel tidak akan lagi berpikir untuk mencari pekerjaan, tapi berusaha membuat lapangan pekerjaan sendiri,” tutur Wakil Ketua Umum DPP Persatuan Dosen Republik Indonesia (PDRI) itu.