Jakarta (ANTARA) - Sejumlah pengungsi suaka dari berbagai negara yang menetap di penampungan sementara di gedung bekas Komando Militer, (Kodim) Kalideres, Jakarta Barat mendapatkan pengobatan gratis dari Puskesmas Kalideres.
Mayoritas antrean tampak ibu-ibu, anak-anak serta warga lanjut usia.
Pengobatan gratis ini diberikan Pemerintah DKI Jakarta sebagai wujud rasa kemanusiaan terhadap kondisi pengungsi suaka yang terdampak konflik perang, sehingga tidak bisa kembali ke negara asal mereka.
"Saya mau konsultasi dengan dokter, isterinya saya hamil sembilan bulan," kata Sadiq, pengungsi asal Somalia saat ditemui di lokasi penampungan sementara di Kalideres, Jakarta Barat, Jumat.
Baca juga: Bupati Pandeglang dorong progres proyek strategis nasional sesuai rencana
Baca juga: Pemkab Pandeglang bangun huntap bagi warga terdampak tsunami
Sadiq berharap setelah bertemu dokter dan menceritakan tentang kehamilan isterinya itu, maka bayinya dapat lahir dengan selamat.
Adapun Madina, pengungsi asal Utopia, yang ikut dalam antrean pengobatan gratis itu menuturkan ingin meminta obat karena anaknya menderita batuk dan flu.
"Anak saya menderita batuk dan flu, mau minta obat agar dia bisa sembuh," ujar Madina.
Pengobatan gratis ini hanya berlangsung sehari saja. Apabila ada pengungsi dan pencari suaka yang menderita penyakit berat, maka dokter akan merujuk mereka ke puskesmas atau rumah sakit terdekat guna mendapatkan penanganan medis secara intensif.
Selain pengobatan gratis, pemerintah setempat juga memberikan makanan-minuman, air bersih, listrik dan penampungan sementara.
Baca juga: Universitas Yasri lakukan pendampingan penurunan stunting di Pandeglang
Baca juga: Untirta bangun Fakultas Pertanian di Pandeglang
Puluhan pengungsi suaka di Kalideres dapat pengobatan gratis
Jumat, 12 Juli 2019 13:08 WIB
Pengobatan gratis ini diberikan Pemerintah DKI Jakarta sebagai wujud rasa kemanusiaan terhadap kondisi pengungsi suaka yang terdampak konflik perang, sehingga tidak bisa kembali ke negara asal mereka.