Tangerang (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tangerang, Banten, mengapresiasi Desk Pemilu setempat menyiapkan dokter dari Puskesmas untuk disiagakan saat penghitungan suara oleh Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).
"Ini merupakan upaya positif karena petugas banyak yang mengalami kelelahan dalam menghitung suara, dengan adanya dokter mereka bisa langsung diperiksa kesehatannya," kata Ketua KPU Kabupaten Tangerang, Ali Zainal Abidin di Tangerang, Selasa.
Ali mengatakan, Desk Pemilu juga menyiapkan ambulan bila ada yang mengalami penurunan fungsi kesehatan maka secepatnya dibawa ke RSUD terdekat.
Desk Pemilu Kabupaten, melibatkan tenaga medis mendampingi PPK yang sedang melakukan rekapitulasi Pemilu 2019 agar mereka tetap sehat dalam menjalankan tugas.
Ketua Desk Pemilu Kabupaten Tangerang, Moch. Maesyal Rasyid mengatakan petugas medis dari Puskesmas siaga di kecamatan karena sedang mengelar rapat pleno.
Anggota PPK banyak yang lelah dalam menjalankan tugas karena perhitungan suara memerlukan waktu yang relatif lama tanpa istirahat.
Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang itu menambahkan perlu adanya makanan tambahan berupa vitamin atau suplemen dan bila perlu melakukan pemeriksaan kesehatan sehingga tetap bugar selama bertugas.
Upaya itu sebagai antisipasi masalah medis yang tidak diinginkan, maka dokter dan tenaga medis siaga di lokasi.
Belakangan ini banyak petugas PPK yang kondisi kesehatannya menurun seperti batuk, pilek, sering buang air besar serta pusing akibat capek menjalankan tugas.
Ali menambahkan petugas KPPS dan PPK bekerja tanpa jeda sejak tiga hari menjelang pemilu Rabu (17/4) hingga rekapitulasi suara dan pleno rampung.
Ini tentunya perlu tenaga dan fisik yang prima, maka upaya didampingi dokter merupakan langkah terbaik.
Hal tersebut karena banyak petugas PPK dan KPPS yang sudah berumur diatas 45 tahun, sedangkan waktu istirahat relatif tidak ada.
KPU setempat telah menetapkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) tahap kedua sebanyak 2.118.565 orang tersebar pada 29 kecamatan.
Hasil DPT tersebut sebanyak 1.198 pemilih merupakan penyandang disabilitas yang merupakan tuna daksa, tuna netra, tuna rungu (wicara), tuna grahita.