Lebak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten mendorong indeks pembangunan manusia (IPM) meningkat guna mendukung capaian Sustainable Development Goals (SDGs) hingga tahun 2030 untuk menjadikan kehidupan manusia menjadi lebih baik.
"Kita mengapresiasi IPM Lebak naik dari semula tahun 2014 tercatat 61,64, namun tahun 2018 menjadi 63,03," kata Kepala Bidang Pemerintahan dan
Pembangunan Manusia Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Lebak Paryono di Lebak, Selasa.
Pemerintah daerah terus berupaya meningkatkan IPM melalui berbagai program pembangunan pada sektor pendidikan, kesehatan dan ekonomi.
Bahkan, Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya menerbitkan regulasi kebijakan program Lebak Pintar, Lebak Sehat dan Lebak Sejahtera.
"Saya kira program itu di antaranya untuk meningkatkan capaian IPM dan ditargetkan RPJMD tahun 2024 mencapai 65.00," katanya menjelaskan.
Menurut dia, peningkatakan IPM itu untuk mendukung capaian SDGs dengan menuntut partisipasi masyarakat dengan melibatkan kelompok-kelompok masyarakat sipil.
Pemerintah bertanggung jawab untuk membentuk kelembagaan panitia bersama atau sekretariat bersama untuk pembangunan berkelanjutan di Tanah Air.
Pelaksanaan agenda SDGs dibangun berdasarkan pengalaman pemerintah melaksanakan agenda MDGs yang berakhir tahun 2015.
Program SDGs itu sama dengan MDGs untuk kemajuan pendidikan, kesehatan dan ekonomi.
Selama ini, kata dia, pemerintah daerah terus merealisasikan pembangunan pendidikan dengan memperbaiki gedung sekolah yang rusak juga penambahan ruang kelas baru (RKB).
Selain itu juga peningkatan kualitas dan kompetensi tenaga kependidikan melalui pelatihan, bimbingan teknis hingga workshop.
"Kita berharap melalui pembangunan pendidikan dapat mendongkrak angka partisipasi kasar (APK) dan angka partisipasi melanjutkan (APM). Sebab, rata-rata lama pendidikan di daerah ini hingga enam tahun atau sampai kelas 1 SMP," katanya.
Ia mengatakan, sektor kesehatan dengan menggulirkan berbagai program di antaranya menyalurkan bantuan makanan kepada anak balita juga pemeriksaan kesehatan ibu hamil.
Selain itu juga mengoptimalkan promosi kesehatan guna mencegah penyakit menular maupun penyakit tidak menular (IPM).
Program kesehatan tersebut difokuskan peningkatan derajat kesehatan masyarakat sehingga usia harapan hidup (UHH) meningkat.
"Kami yakin program kesehatan akan meningkatkan kualitas manusia," katanya menjelaskan.
Ia mengatakan, pemerintah daerah juga meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat melalui pembinaan, pelatihan hingga peningkatan kualitas produk pelaku UMKM.
Dimana produk UMKM itu mampu mendongkrak pendapatan ekonomi masyarakat.
Beberapa produk UMKM Lebak menembus pasar supermarket dan mini market, seperti Alfa Mart dan Indomart.
Produk UMKM itu di antaranya gula aren, gula semut, sandal, kerupuk emping, abon ikan, kopi, sale pisang dan dompet.
"Kita yakin peningkatan ekonomi masyarakat meningkat melalui UMKM itu," katanya.
Milan (45), seorang perajin kopi merk Lebak mengatakan dirinya belum genap setahun ini usahanya semakin berkembang.
Saat ini, pemasaran produk kopi Lebak, dilakukan secara online dengan harga kopi bubuk bervariasi, antara Rp2.000 sampai Rp50.000 per kemasan.
Saat ini, pesanan dari luar daerah seperti Jakarta, Bogor dan Bandung, sudah mulai berdatangan.
"Kemajuan produk kopui itu tidak lepas peran pemerintah daerah dengan memberikan pembinaan-pembinaan, hingga pemberian sertifikasi halal yang diterbitkan MUI Provinsi Banten," katanya.
Pemkab Lebak dorong indeks pembangunan manusia meningkat
Selasa, 9 April 2019 12:28 WIB
Program kesehatan tersebut difokuskan peningkatan derajat kesehatan masyarakat sehingga usia harapan hidup (UHH) meningkat.