Serang (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang, Banten, menargetkan sedikitnya 41.866 balita sebagai sasaran utama program Makanan Bergizi Gratis (MBG) dalam upaya strategis untuk mengatasi dan mencegah kasus stunting di wilayah tersebut.
Kepala Dinkes Kota Serang, Ahmad Hasanuddin, di Serang, Rabu, menegaskan bahwa angka tersebut merupakan fokus utama di luar sasaran lain seperti anak sekolah dan kelompok rentan lainnya.
"Selain puluhan ribu balita tersebut, program MBG ini juga menyasar total 4.685 ibu hamil di Kota Serang untuk memastikan kecukupan gizi sejak masa kehamilan," katanya.
Baca juga: Perkuat pencegahan stunting, PLN gelar Food Truck Humanity
Hasan menyatakan, pihaknya sangat terbantu dengan adanya program MBG karena jangkauannya yang komprehensif, tidak hanya menyentuh siswa sekolah tetapi juga kelompok B3 (ibu hamil, ibu menyusui, dan balita) yang merupakan sasaran krusial dalam pencegahan stunting.
"Program MBG ini adalah bentuk intervensi langsung agar anak-anak kita tidak mengalami stunting," ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya masyarakat memahami perbedaan antara stunting dan gizi buruk, yang sering kali dianggap sama.
Baca juga: Gubernur Banten: pemenuhan gizi investasi generasi masa depan
"Stunting adalah kondisi gagal tumbuh yang ditandai dengan tinggi badan anak lebih pendek dari anak-anak seusia nya. Sedangkan gizi buruk cirinya adalah berat badan yang terus turun hingga tulang iga terlihat, rambut rontok, dan tulang pipi menonjol," jelasnya.
Untuk menjamin efektivitas program, Dinkes memastikan setiap menu makanan yang didistribusikan telah melalui pengawasan ketat dari ahli gizi, sehingga kandungan nutrisi nya sesuai dengan kebutuhan sasaran.
Hasan menambahkan, pembentukan Satuan Tugas (Satgas) khusus MBG oleh pemerintah kota akan sangat membantu Dinkes dalam melakukan pengawasan di lapangan, terutama dalam menindaklanjuti keluhan terkait menu dan mencegah terjadinya masalah.
Baca juga: Kejar target MBG, Pemkot Serang bentuk satuan tugas khusus
