Serang (ANTARA) - Gubernur Banten Andra Soni menekankan pentingnya memastikan kesiapan peralatan dan personel dalam menghadapi potensi bencana yang kerap terjadi di wilayah setempat.
Ia menyebut banjir, tanah longsor, hingga tsunami pernah melanda provinsi ini dan menjadi pelajaran berharga bagi pemerintah maupun masyarakat.
"Sehingga, ini perlu dilakukan kesiapsiagaan, perlu dipastikan bahwa peralatan, pasukan dan anggota di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan pemangku kepentingan lainnya ini siap," kata Andra Soni di Serang, Selasa.
Baca juga: Pengisian 20 jabatan eselon II di Pemprov Banten tunggu persetujuan pusat
Menurutnya, mitigasi bencana membutuhkan langkah konkret, tidak hanya koordinasi antar-lembaga, tetapi juga kesiapan teknis di lapangan.
Oleh karena itu, ia meminta semua pihak menjaga bersinergi agar penanganan lebih cepat dan efektif. "Maka, kaitan dengan ini kita harus lakukan aksi cepat, tepat, dan bermanfaat," ujarnya.
Andra menuturkan Pemprov Banten telah membentuk Satgas Pengendalian Banjir yang bertugas menjangkau wilayah terdampak, termasuk daerah yang sulit ditangani. Satgas ini juga diharapkan mampu mengatasi kendala kewenangan yang kerap muncul di lapangan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten Nana Suryana menjelaskan kesiapsiagaan bukan hanya persoalan jumlah personel, tetapi juga kesiapan peralatan dan logistik.
Baca juga: Dewan Dukung Pemprov lakukan kasasi soal Situ Rancagede
"Itu merupakan salah satu langkah awal sebelum terjadi bencana, salah satunya untuk mengukur kekuatan personel, kekuatan peralatan, dan kekuatan logistik," katanya.
Ia mengatakan pihaknya melakukan pendataan menyeluruh agar setiap peralatan yang ada bisa langsung digunakan ketika bencana terjadi.
"Sehingga, kalau terjadi bencana yang tidak kita harapkan, semua bisa dievakuasi. Yang rusak diperbaiki atau juga bisa berkoordinasi dengan instansi teknis terkait lainnya yang mempunyai peralatan kebencanaan yang sama," ujarnya.
BPBD Banten menyiapkan 150 personel siaga dan memetakan wilayah rawan bencana. Nana menyebut bencana hidrometeorologi berpotensi melanda hampir seluruh kabupaten dan kota di Banten, terutama daerah dataran rendah.
Ia menambahkan keterlibatan masyarakat menjadi kunci dalam pencegahan bencana, khususnya banjir. "Bagaimana peran aktif masyarakat dalam pencegahan bencana, karena banyak hal yang bisa dilakukan masyarakat," kata Nana.
Baca juga: Gubernur Banten komitmen perbaiki sarana penunjang di BIS
