Serang (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan menyebut kualitas garam dalam negeri sudah di atas rata-rata garam impor, dengan NaCl 98 persen, usai melakukan kunjungan kerja di pabrik garam PT Ainul Hayat Sejahtera, Kecamatan Puloampel, Kabupaten Serang, Banten, Jumat.
“Jadi kita sudah bisa memproduksi garam NaCl-nya sampai 98 (persen). Padahal yang terbaik itu kan kalau impor 95, ini 98. Jadi bagus sekali,” ujar Zulkifli Hasan atau Zulhas, di Pendopo Gubernur Banten, Kota Serang.
Zulhas meyakini dengan kualitas tersebut, pemerintah tidak perlu lagi melakukan impor garam.
Penjabat (Pj) Gubernur Banten A Damenta turut mendampingi kunjungan kerja tersebut, bersama Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan Didit Herdiawan Ashaf.
Mereka memastikan ketersediaan garam dalam negeri sebagai upaya mendukung swasembada pangan nasional.
Baca juga: KKP siapkan strategi capai swasembada garam pada 2027
Damenta menyampaikan, pada tahun 2023 Provinsi Banten masuk dalam 10 provinsi produksi garam nasional terbesar dengan luas lahan garam sebesar 28,4 hektare dengan jumlah produksi sebesar kurang lebih 603 ton.
"Saat ini, lokasi produksi garam di Provinsi Banten terdapat di antaranya di Kabupaten Serang," katanya pula.
Selain itu, A Damenta juga berharap sejumlah daerah di Provinsi Banten yang memiliki potensi dalam meningkatkan produksi garam sebagai upaya mendukung swasembada pangan nasional.
"Masih terdapat wilayah yang dapat dioptimalkan dalam meningkatkan produksi garam, yakni Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak dan Kabupaten Tangerang," ujar dia lagi.
Baca juga: Menko Pangan Zulhas ingatkan pemda tak ubah fungsi lahan pertanian