Tangerang (Antaranews Banten) - Manajer tim pentathlon Indonesia, Apfel Gleen menyatakan usai Asian Games 2018, arena penthatlon di Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten, dijadikan sebagai tempat mengelar kejuaraan dunia.
"Sudah ada perencanaan awal, ini hanya menunggu waktu saja karena arenalayak serta menenuhi standar untuk pertandingan," Apfel Gleen dihubungi dari Tangerang, Minggu.
Pada Asian Games 2018, Cabang pentathlon diikuti delapan negara, China, Jepang, Kazakhstan, Korea, Kyrgizstan, Mongolia, Thailand dan Indonesia serta sebagai tuan rumah.
Sedangkan Indonesia menurunkan empat atlet pentathlon yakni Yusri, Frada Saleh Harahap (putra), Adriani Irmasaleh dan Diah Salsabila Putri.
Setiap atlet modern pentathlon harus dapat mempertandingan lima cabang olahraga dalam waktu berdekatan yakni renang, anggar, berkuda, menembak laser dan lari.
Sarana dan prasarana pendukung cabang olahraga tersebut telah memadai dan memenuhi syarat untuk lomba internasional.
Hal tersebut juga didukung oleh pihak lain seperti kesiapan aparat keamanan, masalah transportasi dan sarana pendukung lainnya.
Seperti halnya arena berkuda, tempat bertanding anggar, lokasi menembak serta lintasan lari yang telah dipersiapkan.
"Tidak ada lagi kendala untuk mengelar pertandingan tingkat dunia di Tangerang, karena semuanya mendukung dan arena yang dimiliki memadai," katanya menambahkan.
Sementara itu, Ketua Umum KONI Provinsi Banten, Rumiah Kartoredjo mengatakan pihaknya mendukung keberadaan arena modern pentathlon di Kabupaten Tangerang.
Dalam kunjungan ke arena tersebut, Rumiah yang mantan Kapolda Banten itu mengapresiasi kinerja Pemkab Tangerang untuk mendukung agar Asian Games 2018 termasuk bila digelar kejuaraan dunia.
Bahkan Pemprov Banten, melalui Pj Bupati Tangerang, Komarudin telah membangun jalan aspal di arena pentathlon termasuk pada beberapa lokasi pendukung.
Namun KONI Banten mengirimkan sebanyak 21 atlet untuk berlaga pada Asian Games 2018 namun yang mampu meraih medali hanya empat orang.
Atlet Banten yang berprestasi gemilang pada Asian Games 2018 adalah Rajiah Salsabilah (panjat tebing) meraih emas, kategori speed relay, Fajar Faturohman kategori TBR 1.000 meter dari Kota Tangerang meraih perak, Since Lithasova Yom dari Kabupaten Tangerang 200 meter putri (perak).
Sedangkan atlet berprestasi asal Banten lainnya yakni Aris Afriansyah (Kota Serang) cabang paralayang medali emas kategori KTM dan perunggu kategori cross country beregu.
Sebagai bentuk kepedulian Pemprov Banten terhadap atlet maka diberikan bonus tambahan untuk medali emas sebesar Rp150 juta, perak Rp100 juta dan perunggu Rp50 juta.
Dukungan terhadap atlet tidak saja dari Pemprov Banten tapi juga Wali Kota Tangerang, Arief R Wiesmansyah mengapresiasi keberhasilan Rajiah dengan memberikan bonus.
Rajiah merupakan warga RT 02/07 Perumahan Cileduk Indah II, Kelurahan Pendurenan, Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang, Banten.
Rajiah dan dua rekan lainnya mampu mengalahkan atlet panjat tebing China yang diperkuat Lijuan Deng, Di Niu dan Xuhua Pan.
Atlet Indonesia cabang panjat tebing diperkuat Aries Susanti, Puji Lestari dan Rajiah Salsabilah, mereka mampu menumbangkan atlet beregu China dengan waktu 25,45 detik.
Keberhasilan Rajiah merupakan ispirasi bagi Pemkot Tangerang, direncanakan pada beberapa taman dilengkapi arena panjang tebing.
Arief mengatakan untuk mendukung kegiatan olahraga di daerah, telah membangun stadion mini tiap kecamatan, itu bertujuan agar memudahkan warga melakukan kegiatan olahraga untuk kesehatan maupun berprestasi.
"Apa yang telah diraih Rajiah adalah tekad kami ke depan, apapu yang dilakukan dengan positif untuk untuk olahraga dapat berprestasi, tentu perlu kerja keras dan latihan rutin," katanya.
Baca juga: Asian Games (Pentathlon) - Manajer: Frada Dan Yusri Kondisinya PrimaBaca juga: Asian Games (Pentathlon) - 29 Atlet Rebutkan Medali
Arena Pentathlon Dijadikan Gelaran Kejuaraan Dunia
Minggu, 9 September 2018 17:24 WIB
Mendapat dukungan Ketua Umum KONI Banten