Lebak (Antaranews Banten) - Produksi pangan di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, pada Januari-Juli 2018 meningkat hingga surplus 13 bulan atau 161.876 ton dari sebelumnya 116.365 ton setara beras.
"Kami minta petani terus meningkatkan produksi pangan," kata Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Kabupaten Lebak Dede Supriatna di Lebak, Rabu.
Berdasarkan data jumlah produksi pangan di Kabupaten Lebak tercatat 446.755 gabah kering giling (GKG) dan jika dikalkulasikan beras sebanyak 245.715 ton.
Kebutuhan beras masyarakat di daerah ini rata-rata 114 kilogram per kapita per tahun dengan penduduk 1,2 juta jiwa.
Sedangkan, konsumsi beras per tahun mencapai 143.724 ton atau 11.977 ton per bulan.
Selama ini, kata dia, konsumsi beras sampai Juli 2018 mencapai 83.839 ton,sehingga surplus 13 bulan atau setara 161.876 ton.
"Kami menjamin produksi beras melimpah dan mencukupi untuk kebutuhan pangan sampai 2019," katanya menjelaskan.
Menurut dia, pemerintah daerah terus mengoptimalkan gerakan percepatan tanam melalui penyaluran pompa sehubungan tibanya musim kemarau yang mengakibatkan kesulitan pasokan air.
Penyaluran pompa untuk menyedot sumber air agar bisa mengaliri persawahan.
Selama ini, sejumlah petani melaksanakan tanam serentak melalui pompa air tersebut.
"Kami terus mendukung swasembada pangan juga peningkatan ekonomi petani," katanya.
Sejumlah petani di Kecamatan Kalanganyar Kabupaten Lebak mengatakan bahwa panen di wilayah hingga berlangsung akhir Agustus sehingga menyumbangkan produksi pangan.
Produksi pangan tahun ini dinilai bagus karena memasuki kemarau sehingga tidak terserang penyakit hama maupun penyakit organik pengganggu tanaman (OPT).
"Kami panen padi bisa mencapai tujuh ton GKP per hektare dan bisa menghasilkan pendapatan Rp28 juta," kata Samian, seorang petani Kecamatan Kalanganyar Kabupaten Lebak.
Baca juga: Distanbun Lebak Jamin Kekeringan Tak Pengaruhi Pangan
Produksi Pangan Meningkat HIngga Surplus 13 Bulan
Rabu, 15 Agustus 2018 22:18 WIB
Produksi pangan di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, pada Januari-Juli 2018 meningkat hingga surplus 13 bulan atau 161.876 ton dari sebelumnya 116.365 ton setara beras.