Harga cabai merah di tingkat petani di Kabupaten Lebak, propinsi Banten, sejak tiga hari terakhir naik dari Rp20 ribu menjadi Rp25 ribu per kilogram.
"Kenaikan harga itu tentu cukup membantu pendapatan ekonomi," kata Ujang, seorang petani cabai merah di Kecamatan Cikulur Kabupaten Lebak, Sabtu.
Petani cabai merah di wilayahnya kini memasuki musim panen sehingga tengkulak datang ke sini untuk menampung.
Mereka para tengkulak itu memasok cabai ke Pasar Induk Tanah Tinggi Tangerang juga pasar Rangkasbitung.
Baca juga: Banten disebut jadi provinsi defisit produk holtikultura se-Pulau Jawa
Baca juga: Banten disebut jadi provinsi defisit produk holtikultura se-Pulau Jawa
Saat ini, harga cabai di tingkat petani Rp25 ribu dari sebelumnya Rp20 ribu, bahkan pada awal Oktober 2024 lalu Rp17 ribu per kilogram.
"Kami merasa lega harga cabai mulai naik sehingga usaha pertanian bisa menguntungkan," katanya menjelaskan.
Menurut dia, dirinya panen cabai seluas 1.000 meter persegi dan bisa memproduksi sebanyak 500 kilogram per pekan.
Dari produksi 500 kilogram itu dapat menghasilkan pendapatan ekonomi Rp12.500 juta dengan harga Rp25 ribu per kilogram.
"Kami berharap harga cabai pada pekan depan bisa kembali naik lagi," kata Ujang.
Baca juga: Petani penerima bantuan Pemkot Tangerang panen cabai merah 1,12 kuintal
Baca juga: Petani penerima bantuan Pemkot Tangerang panen cabai merah 1,12 kuintal
Begitu juga petani lainnya, Samsul, seorang petani Kecamatan Warunggunung Kabupaten Lebak mengatakan pihaknya menyambut positif harga cabai terjadi kenaikan dari Rp20 ribu menjadi Rp25 ribu.
Sebab, sebelumnya harga cabai besar merah ditampung tengkulak Rp17 ribu.
"Kami hari ini memanen cabai sebanyak 200 kilogram dan menghasilkan pendapatan Rp5 juta," katanya menjelaskan.
Sementara itu, Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar menyebutkan produksi cabai merah di daerah ini belum menjadi andalan ekonomi petani, karena biaya budi daya cabai cukup tinggi.
Petani yang mengembangkan cabai merah hanya beberapa kecamatan, seperti Warunggunung, Cikulur, Kalanganyar, Panggarangan, dan Cileles.
"Kami berharap ke depan petani terus mengembangkan budi daya cabai merah untuk meningkatkan produksi dan pendapatan ekonomi," katanya menjelaskan.
Baca juga: Harga turun, petani cabai di Lebak Banten kesulitan pemasaran
Baca juga: Harga turun, petani cabai di Lebak Banten kesulitan pemasaran