Lebak (Antaranews Banten) - Dua nelayan Lebak yang diterjang gelombang tinggi di Perairan Cikeusik,Pandeglang hingga Kapal Motor (KM) Barokah terbalik dan menghilang akhirnya ditemukan meninggal dunia.
"Penemuan kedua jenasah nelayan itu berbeda waktu saja jika Rudi (30) dini hari dan Andi (30) siang hari," kata Kepala Seksi Operasional Badan Search And Rescue (Basarnas) Banten Haeroe Amir saat dihubungi di Lebak, Sabtu.
Saat ini,kedua nelayan warga Binuangeun Kecamatan Wanasalam Kabupaten Lebak sudah diambil oleh keluarganya.
Pencarian melibatkan tim gabungan terdiri dari TNI AL, Polair, BPBD, Nelayan dan relawan penyelamat pantai.
Penemuan jasad Andi sekitar Pesisir Cikeruh Wetan atau tidak jauh dari lokasi tempat kejadian perkara (TKP) dengan koordinat 6° 50′ 3″ S – 105° 50′ 45″ E.
Peristiwa kecelakaan yang menimpa dua nelayan juga berbarengan dengan KM Orange yang mengangkut rombongan IPB yang hendak menuju Pulau Tinjil Kabupaten Pandeglang untuk melakukan penelitian satwa primata ekor panjang.
"Semuanya kasus kecelakaan laut itu tercatat empat orang di antaranya dua penumpang KM Oranye bersama rombongan IPB dan dua nelayan," katanya.
Baca juga: Basarnas Banten Temukan Jenasah Nelayan Yang Hilang
Dua Nelayan Lebak Diterjang Gelombang Ditemukan Meninggal
Sabtu, 21 Juli 2018 19:12 WIB
Dua nelayan Lebak yang diterjang gelombang tinggi di Perairan Cikeusik,Pandeglang hingga Kapal Motor (KM) Barokah terbalik dan menghilang akhirnya ditemukan meninggal dunia.