Tangerang (ANTARA) - Wakil Menteri Pertanian (Wamen) Sudaryono menyebutkan bahwa sektor perkebunan terbukti menjadi penyumbang terbesar Produk Domestik Bruto (PDB) dan nilai ekspor Indonesia
"Sesuai arahan Presiden RI, kita harus mengupayakan semaksimal mungkin memberikan nilai tambah semua komoditas dan perkuat hilirisasinya," kata Sudaryono pada pameran Perkebunan Indonesia Expo (Bunex) 2024 di ICE BSD, Kabupaten Tangerang, Minggu.
Ia mengungkapkan, telah menjadi tanggung jawab sebagai pemerintah memberikan dampak positif bagi masyarakat, baik petani, pelaku usaha perkebunan maupun insan pertanian, dan tercipta bisnis yang saling menguntungkan.
Kendati harus adanya inovasi dan capaian baru yang kaya, karena tujuan pembangunan guna menciptakan hal positif yang baru, baik inovasi, generasi muda bahkan implementasinya, agar dampaknya terasa positif bagi petani kita.
"Manfaatkan waktu dengan baik mengenal dan mempelajari perkebunan, termasuk inovasi-inovasi perkebunan. Semoga bisa menginspirasi generasi muda untuk terjun giatkan perkebunan," harapnya.
Baca juga: Asmindo targetkan 15 ribu pengunjung pada IFFINA Expo 2024
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Perkebunan, Heru Tri Widarto mengatakan, pagelaran Bunex 2024 menjadi ajang menciptakan ruang dalam berinteraksi, bekerja sama dan berinovasi segenap pemangku kepentingan perkebunan di Indonesia.
"Melalui Bunex ini diharapkan terwujudnya keselarasan dalam kegiatan kewirausahaan di subsektor perkebunan yang inovatif, berdaya saing, dinamis serta terus berkembang dan saling menguatkan," katanya.
Lebih lanjut Heru mengatakan, Bunex ini tak hanya menjadi wadah untuk meningkatkan koordinasi, sinkronisasi maupun harmonisasi antar pelaku pembangunan sektor perkebunan.
Namun, juga memberikan wawasan, pengetahuan dan informasi terkait capaian pembangunan perkebunan berkelanjutan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam upaya pencapaian ketahanan pangan dan energi.
"Bunex berpotensi besar sebagai wadah dalam pengembangan bisnis dan kewirausahaan, serta perdagangan produk-produk perkebunan yang berdaya saing dalam setiap rantai pasok produk perkebunan," jelasnya.
Baca juga: Menkop optimistis Indonesia mampu jadi pusat industri furniture dunia
Bunex kali ketiga tahun 2024 ini, telah digelar selama 3 hari mulai dari 12 -14 September 2024, dengan mengusung tema “Perkebunan Berkelanjutan untuk Ketahanan Pangan dan Energi Menuju Indonesia Emas 2045.
Bunex berhasil mencuri perhatian dari masyarakat, karena beragamnya rangkaian acara, salah satunya diisi oleh kegiatan pameran yang menghadirkan produk - produk unggulan perkebunan, alat dan mesin pertanian, hasil riset dan teknologi, dukungan lembaga sertifikasi dan pelatihan.
"Tak hanya itu, kegiatan Bunex kali ini juga menampilkan teknologi dan inovasi dari Implementasi biodiesel B50, menuju Indonesia Mandiri Pangan dan Energi," paparnya.
Dalam pagelaran Bunex juga ditampilkan sejumlah inovasi pengolahan berbasis kelapa sawit dengan keluaran minyak goreng untuk pangan dan biodiesel untuk energi, _talkshow_ dan FGD tentang kelapa sawit dan perkebunan lainnya, Forum Investasi (_Business Matching_), Demo Alat dan Mesin Perkebunan, _Coaching_ Klinik Perkebunan dan kegiatan lainnya.
Bunex 2024 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pertanian (Kementan, bersama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) ini menjadi ajang penting untuk memperluas akses pasar bagi Unit Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan pengusaha milenial di sektor perkebunan.
"Untuk itu melalui Bunex 2024 ini, kami ingin menyampaikan pesan kepada khalayak bahwa perkebunan terus tumbuh dan berkembang dalam prinsip berkelanjutan, dan dibangun atas semangat fokus, responsif dan kolaboratif," kata dia.
Baca juga: 230 brand dari 15 negara hadir di Asia Pacific Coatings Show
Wamentan sebut sektor perkebunan penyumbang besar PPDB
Minggu, 15 September 2024 23:30 WIB