Depok (Antaranews Banten) - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencana Pembangunan Nasional (PPN/ Bappenas), Bambang S. Brodjonegoro mengatakan, perlunya industri mengantisipasi perkembangan teknologi ke depan terutama digital untuk meningkatkan daya saing di pasar global.
"Daya saing industri saat ini bukan lagi ditentukan upah murah dan sumber daya alam, akan tetapi sudah beralih kepada pemanfaatan teknologi dan penguasaa teknologi informasi," kata Bambang saat memberikan orasi ilmiah pada acara Dies Natalis Fakultas MIPA Universitas Indonesia ke-57 di Depok, Jawa Barat, Kamis.
Menteri Bambang berharap Universitas Indonesia melalui berbagai disiplin ilmu dapat memberikan kontribusi kemajuan industri karena penguasaan teknologi dan teknologi informasi terkini sangat bergantung kepada riset.
"Pelaku industri harus mencermati industri di luar negeri saat ini telah mengganti peran manusia dengan robot. Tidak tertutup kemungkinan investor Jepang, Korea, dan Tiongkok yang semula masuk ke Indonesia karena upah tenaga kerja murah, akan kembali merelokasi ke negaranya karena sudah dapat digantikan dengan robot," kata Bambang.
Bambang mengatakan, pemerintah telah mengingatkan hal ini kepada kalangan industri agar terus memperkuat riset dan inovasi, apalagi tahun 2025 Indonesia akan menghadapi ledakan usia produktif (bonus demografi) tentunya membutuhkan ketersediaan lapangan kerja lebih banyak lagi.
Bambang mengatakan pelaku ekonomi jangan terbuai pertumbuhan ekonomi 5 persen dan PDB sebesar Rp13.500 Triliun karena kapastias ekonomi Indonesia memang besar dilihat dari jumlah penduduknya yang membuat sektor konsumsi masih mengendalikan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
"Dampak dari pesatnya Teknologi Informasi telah menimbukan fenomena 'destruction' terutama di sektor jasa perdagangan. 'Destruction' merupakan gangguan terhadap sistem yang sudah mapan dampaknya bisa penutupan usaha atau mengurangi ekspansi," kata Bambang.
Bambang mencontohkan banyaknya industri ritel yang terpaksa menutup usahanya atau mengurangi ekspansi sebagai akibat hadir dan bertumbuhnya riteler berbasis e-commerce dengan memanfaatkan teknologi informasi.
Tidak itu saja salah satu perusahaan taksi terbesar juga terkena dampak dari kemajuan teknologi informasi dengan hadirnya angkutan berbasis daring. Meskipun sudah ada solusi melalui koordinasi Kementeri Perhubungan dan Kementerian Kominfo, akan tetapi perusahaan tersebut sempat terkena imbasnya, kata Menteri Bambang yang juga guru besar Universitas Indonesia.
Bambang juga mengingatkan tidak sepenuhnya produk yang ditawarkan e-commerce merupakan produk dalam negeri, sebagian merupakan barang impor. Tentunya kalau produk impor merajalela akan mengganggu industri dalam negeri, dampaknya akan kemana-mana serta akan membuat ekonomi melambat.
Bambang mengatakan, banyak dari perusahaan e-commerce termasuk perusahaan dalam negeri telah beralih kepemilikannya melalui perusahaan investasi, hal ini juga yang membuat tidak hanya produk dalam negeri yang dijual tetapi juga produk impor.
Namun Bambang menjelaskan kehadiran teknologi informasi bukanlah ancaman apabila dapat dikuasai dengan baik. Sebagai contoh saat ini pemerintah telah mengembangkan kecerdasan buatan untuk pengobatan jarak jauh, sangat cocok diaplikasikan di daerah-daerah terpencil yang kekurangan dokter.
"Bahkan melalui teknologi tersebut pasien bisa mendapatkan obat bahkan dapat dilakukan tindakan tanpa kehadiran dokter," kata Menteri Bambang.
Bambang juga mengungkapkan pentingnya industri di Indonesia menjadi pemegang lisensi, banyak produk asal Indonesia yang dipakai brand global seperti Uniqlo, Nike, H&M, Zara. Sudah saatnya memperbanyak brand global untuk memberi nilai tambah seperti yang sudah dikembangkan Indofood, Unilever, dan beberapa lainnya.
Terkait dengan Kemaritiman sesuai tema Dies Natalis, Bambang mengatakan, pengetahuan dan teknologi tetap memegang peranan penting mengingat Indonesia terdapat 1.600 lebih pulau yang teregister dan garis pantai terpanjang nomor dua dunia.
Bambang minta kepada Fakultas MIPA UI agar dapat mencari solusi energi terbarukan menggantikan batubara dan solar sebagai pembangkit listrik, seperti pemanfaatkan gelombang laut, angin, bahkan tidak tertutup kemungkinan menggunakan tenaga nuklir.
Sedangkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan yang juga hadir dalam Dies Natalis Fakultas MIPA UI mengatakan, pembangunan infrasruktur yang menjadi program pemerintah tidak membebani APBN, sebagian besar bersumber dari sindikasi perbankan.
Luhut mengatakan saat ini kepercayaan iklim berusaha di Indonesia semakin tinggi, hal ini juga yang membuat uang banyak masuk. Kondisi ini akan semakin bagus apabila peringkat utang Indonesia terus diperbaiki.
Pada kesempatan tersebut Luhut mengatakan, komitmen pemerintah untuk menyelesaikan pembangunan jaringan LRT, bandara udara Kertajati, dan pelabuhan laut Patimban untuk menjadikan Megapolitan Jakarta-Bandung.
Dalam Dies Natalis Fakultas MIPA UI juga dilakukan penandatangan nota kesepahaman antara Fakultas Teknik UI dengan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), sedangkan FMIPA UI menandatangani perjanjian kerja sama yang merupakan kelanjutan dari MoU yang pernah ditandatangani sebelumnya dengan Lapan.