Produksi beras di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten pada Januari-Mei 2024 surplus 74.559 ton atau dinilai mencukupi untuk konsumsi ketersediaan pangan masyarakat selama 6,3 bulan ke depan.
"Kami berharap petani yang sudah memanen padi agar melakukan percepatan gerakan tanam guna mendukung kebijakan Menteri Pertanian Amran Sulaiman untuk mempertahankan ketersediaan pangan," kata Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar dalam keterangan di Rangkasbitung, Lebak, Senin.
Selama ini, lanjut dia, petani Kabupaten Lebak dapat mempertahankan sebagai lumbung pangan di Provinsi Banten dan mampu menjual Rp7.000/kilogram gabah basah.
Jika produktivitas rata-rata 5 ton dengan harga Rp7.000/kilogram, pendapatan petani sebesar Rp35 juta/hektare.
"Saya kira pendapatan sebesar itu tentu petani meraup keuntungan bersih Rp25 juta setelah dipotong biaya produksi Rp10 juta/hektare," katanya menjelaskan.
Baca juga: Jelang Idul Adha, stok beras di Lebak dan Pandeglang aman
Lebih lanjut ia menjelaskan, kebutuhan konsumsi pangan masyarakat Kabupaten Lebak sebanyak 143.038 ton/tahun atau rata-rata 11.920 ton/bulan dengan penduduk 1,4 jiwa.
Baca juga: Jelang Idul Adha, stok beras di Lebak dan Pandeglang aman
Lebih lanjut ia menjelaskan, kebutuhan konsumsi pangan masyarakat Kabupaten Lebak sebanyak 143.038 ton/tahun atau rata-rata 11.920 ton/bulan dengan penduduk 1,4 jiwa.
Selama ini, kebutuhan beras yang terserap dari Januari-Mei 2024 sebanyak 47.679 ton, sehingga tersisa 74.559 ton atau surplus.
"Kami menjamin persediaan beras untuk kebutuhan konsumsi pangan masyarakat di daerah ini relatif aman dan terpenuhi hingga surplus 6,3 bulan itu," kata Deni.
Baca juga: Pemkab Lebak bangun wisata Agro Cikapek untuk tarik wisatawan
Baca juga: Pemkab Lebak bangun wisata Agro Cikapek untuk tarik wisatawan
Menurut Deni, pihaknya mengapresiasi Kementerian Pertanian yang menyalurkan pompa sebanyak 265 unit untuk mendukung pompanisasi kepada kelompok tani sehingga dapat meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) yang awalnya dua kali tanam dipastikan bisa menjadi tiga kali tanam selama setahun.
Peningkatan IP padi itu tentunya dapat meningkatkan produksi dan produktivitas pangan jika terjadi musim kemarau bisa digunakan pompanisasi untuk menyedot air permukaan aliran sungai.
"Kami menerima laporan bahwa target percepatan tanam pada Mei 2024 seluas 10.000 hektare, namun terealisasi hingga 11.000 hektare," katanya menjelaskan.
Ketua Kelompok Tani Sukabungah Kecamatan Cibadak Kabupaten Lebak Ruhiana mengatakan pihaknya saat ini masih memasok beras hasil petani ke sejumlah pasar tradisional di wilayah Banten.
Bahkan, pekan lalu memasok beras jenis medium ke Pasar Rangkasbitung sebanyak 30 ton dengan harga Rp11 ribu/kilogram, sehingga total Rp330 juta.
"Kami menampung beras dari anggota dan kemudian dijual ke pasar," katanya menjelaskan.
Baca juga: Pemkab Lebak libatkan semua OPD turunkan stunting dan kemiskinan
Baca juga: Pemkab Lebak libatkan semua OPD turunkan stunting dan kemiskinan