Asda II Pemkot Serang, Yudi Suryadi, di Serang, Banten, Kamis, mengatakan anggaran penanganan stunting tersebut nantinya akan disebar di setiap organisasi perangkat daerah (OPD) agar melakukan penanganan secara bersama sesuai dengan bidang masing-masing.
"Anggaran tahun ini mencapai Rp39,9 miliar untuk percepatan penanganan stunting yang akan disebar di setiap OPD terkait," katanya.
Baca juga: Cegah stunting, Pj Ketua PKK Provinsi Banten ajak ibu hamil rutin ke posyandu
Baca juga: Cegah stunting, Pj Ketua PKK Provinsi Banten ajak ibu hamil rutin ke posyandu
Ia mengatakan berbagai upaya dilakukan Pemerintah Kota Serang untuk mencegah dan mempercepat penurunan stunting di ibu kota Provinsi Banten. Salah satu upaya terbaru melibatkan seluruh aparatur sipil negara (ASN) melalui gerakan sedekah telur setiap hari Senin.
"Sedekah telur ini sudah berjalan dari tahun 2023 dengan mengumpulkan tiga butir telur setiap hari Senin saat apel pagi di lapangan Puspmekot Serang. Hal itu dilakukan dalam rangka pencegahan dan percepatan penurunan stunting di Kota Serang," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang, Ahmad Hasanudin, mengatakan sebanyak 1.274 balita di Kota Serang masuk dalam kategori stunting atau gagal tumbuh.
"Total ada 1.274 balita stunting yang tersebar di enam kecamatan dan paling banyak di Kecamatan Serang dengan 496 kasus," katanya.
Ia mengatakan penyebab terjadinya stunting sangat beragam, mulai dari pola asuh orang tua, asupan gizi pada anak, hingga pola hidup calon ibu pada saat kehamilan.
Baca juga: Tekan kasus stunting, Pj Wali Kota minta kader masifkan pendampingan keluarga
Baca juga: Tekan kasus stunting, Pj Wali Kota minta kader masifkan pendampingan keluarga