Hal itu diungkapkan Ketua GEMA Al Khairiyah Kota Cilegon, Supardi di Cilegon Rabu, yang menyikapi curhatan Wakil Walikota Cilegon Sanuji Pentamarta di media sosial terkait KCS yang belum terealisasi.
Supardi menilai postingan yang diduga seolah mengarah pada rasa kekesalannya terhadap realisasi KCS yang dipandang masih sangat jauh dari angan-angan dan harapan terlebih menjelang akhir masa jabatannya pada 2024.
"KCS itu kan janji dia dan pasangannya, janji kepada masyarakat Cilegon, harusnya menjelang akhir masa jabatan di tepati bukan malah curhat di medsos seolah-olah itu hanya tanggungjawab walikota, padahal dia sendiri wakil walikota," katanya.
Baca juga: Ketum PB Al Khairiyah: jadikan momen maulid nikmat dalam belajar
Supardi mengungkapkan KCS itu adalah janji politik saat pilkada yang harus ditepati dan hampir 70.000 warga Cilegon menanti janji tersebut.
"Saya yakin janji Rp25 juta KCS itu nanti akan berganti singkatan dari Kartu Cilegon Sejahtera menjadi Kartu Cilegon Sabar, karena sampai saat ini Wakil Walikota cuma koar - koar di medsos padahal yang dibutuhkan menepati janji bukan sekedar curhat membangun polemik.
"Yang harus diingat adalah Rp25 juta KCS para pengangguran menanti janji mereka," katanya.
Baca juga: FEB Unival jalin kerja sama dengan PIWKU dan Klinik UMKM
Sebelumnya Wakil Walikota Cilegon itu memposting tulisan di akun media sosialnya terkait keluhan seorang ibu yang meminta pekerjaan untuk suaminya yang sudah setahun menganggur.
Entah apa hikmahnya
Entah apa rencana Allah SWT, menjelang 9 bulan lagi jabatan Wakil Walikota Cilegon.
Setiap hari, sy banyak mendapat pengaduan dari warga Cilegon tentang banyak hal masalah2 mereka, baik lewat WA, DM IG, messenger FB, di coment status, di FP Facebook.
Pagi ini: seorang Ibu warga Kedaleman datang dengan mengiba memohon pekerjaan bagi suaminya yang sudah setahun menganggur. Ia dan keluarga punya hutang 6 juta ke rentenir keliling dan 4 juta ke mekar, utk hidup sehari hari dan biaya sekolah anaknya.. suaminya terpaksa ikut nelayan Pulau Panjang ke laut. Sang Ibu, pendidikannya hanya kelas 5 SD dan suaminya hanya lulus SD.
Terjerat hutang, menganggur.
Suami istri ini lahir di Kota Cilegon.
Sambil, bertanya , Pak ini saya ibu ibu, nanya menfaat kartu KCS apa nih. Duh ya. Ya Allah..Greget," tulis Sanuji di akun fb nya.
Baca juga: Yandri Susanto harapkan DPD Al-Khairiyah siap hadapi dinamika zaman
Sebelumnya Wakil Walikota Cilegon itu memposting tulisan di akun media sosialnya terkait keluhan seorang ibu yang meminta pekerjaan untuk suaminya yang sudah setahun menganggur.
"Entah apa hikmahnya
Entah apa rencana Allah SWT, menjelang 9 bulan lagi jabatan Wakil Walikota Cilegon.
Setiap hari, sy banyak mendapat pengaduan dari warga Cilegon tentang banyak hal masalah2 mereka, baik lewat WA, DM IG, messenger FB, di coment status, di FP Facebook.
Pagi ini: seorang Ibu warga Kedaleman datang dengan mengiba memohon pekerjaan bagi suaminya yang sudah setahun menganggur. Ia dan keluarga punya hutang 6 juta ke rentenir keliling dan 4 juta ke mekar, utk hidup sehari hari dan biaya sekolah anaknya.. suaminya terpaksa ikut nelayan Pulau Panjang ke laut. Sang Ibu, pendidikannya hanya kelas 5 SD dan suaminya hanya lulus SD.
Terjerat hutang, menganggur.
Suami istri ini lahir di Kota Cilegon.
Sambil, bertanya , Pak ini saya ibu ibu, nanya menfaat kartu KCS apa nih. Duh ya. Ya Allah..Greget," tulis Sanuji di akun fb nya.