Aprilia Nuridah warga lingkungan Kantin Garuda, yang terdampak banjir, di Serang, Banten, Minggu, mengatakan air mulai meninggi dan masuk ke dalam rumah sekitar pukul 11.43 WIB.
"Sejak hujan deras tadi. Air mulai naik sekitar pukul 11.43 WIB dan masuk ke dalam rumah," katanya.
Baca juga: Hujan badai berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Indonesia
Baca juga: Hujan badai berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Indonesia
Aprilia mengungkapkan, kejadian serupa memang kerap terjadi ketika hujan deras mengguyur wilayahnya, kali ini di jalan pemukiman sampai sepinggang orang dewasa.
"Padahal hujannya mah sebentar tapi deres banget. Tinggi air itu sampai sepinggang orang kalau jalan sampe ke ujung lagi," ungkapnya.
Dia berharap pemerintah daerah dapat menyelesaikan persoalan banjir yang menjadi hal menakutkan setiap curah hujan tinggi sejak beberapa tahun terakhir.
“Ini sudah menjadi persoalan lama, seharusnya ada solusinya, nambah atau membuat aliran pembuangan baru atau bagaimana. Kalau hujan lebat, tidur pun tak nyenyak, takut banjir,” ungkapnya.
Baca juga: Nelayan diingatkan waspadai tinggi gelombang perairan Banten
Baca juga: Nelayan diingatkan waspadai tinggi gelombang perairan Banten
Senada dengan, warga Trip Jamaksari, Cinanggung, Kota Serang, Banten, Aliudin, yang mengaku dia beserta keluarga terkejut ketika mengetahui air sudah masuk setinggi mata kaki di lantai rumahnya. Beruntung dirinya tersadar, dan dengan cepat memindahkan kendaraan yang tersimpan di garasi.
"Jam 11 kami, langsung memindahkan kendaraan, mobil, motor. Barang barang di rumah juga terpaksa dinaikkan ke tempat lebih tinggi,” terangnya.
Ia meminta pemerintah dapat melakukan peremajaan di beberapa aliran parit yang sudah mulai tertutup rumput-rumput, karena ketika banjir air sangat lamban keluar.
"Kalau sudah banjir, mau seharian air baru bisa keluar, ini kalau dilihat sepanjang jalan parit-parit sudah tertutup semak,” ungkapnya.
Pantauan ANTARA di lapangan, pada pukul 15.51 WIB banjir masih terjadi di sejumlah titik diantaranya yakni Jalan Samaun Bakri Kelurahan Cimuncang, Jalan KH Sulaeman Kelurahan Kagungan, Jalan Raya Cilegon, Kelurahan Drangong, Jalan Bhayangkara, Kelurahan Sumur Pecung, dan Jalan Penancangan, Kelurahan Cinanggung.
Baca juga: BPBD Kota Tangerang latih simulasi evakuasi bencana gempa bumi