Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten mengimbau masyarakat mewaspadai hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang terjadi pada malam dan dini hari.
"Kita berharap warga yang tinggal di daerah langganan bencana alam dapat meningkatnya kewaspadaan untuk mengurangi risiko kebencanaan," kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Lebak Agust Reza Faisal di Lebak, Kamis.
Pada malam hari ini, kata dia, sejumlah daerah di Kabupaten Lebak dilanda hujan lebat disertai petir/kilat dan angin kencang dan berpotensi menimbulkan bencana banjir, longsor, pohon roboh dan gelombang pasang.
Hujan disertai petir dan angin kencang, kata dia, juga berpotensi terjadi pada dini hari, sehingga masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana alam agar waspada dan dipastikan curah hujan cukup tinggi, berdasarkan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
"Kami minta relawan dan aparatur kecamatan, desa dan kelurahan serta masyarakat mengoptimalkan kesiapsiagaan menghadapi cuaca buruk itu," katanya menjelaskan.
Baca juga: Area "basement" apartemen di Tangerang direndam banjir
Baca juga: Area "basement" apartemen di Tangerang direndam banjir
Menurut dia, biasanya menjelang pergantian Tahun Baru curah hujan cukup tinggi dan berpotensi menimbulkan bencana alam.
Pengalaman awal Tahun Baru 2020 di lima kecamatan di Kabupaten Lebak diterjang banjir bandang dan longsor yang mengakibatkan jatuh korban jiwa serta ribuan masyarakat mengungsi.
Oleh karena itu, masyarakat yang tinggal di sejumlah kecamatan yang masuk kategori rawan bencana alam agar meningkatkan kewaspadaan dan jika hujan malam dan dini hari cukup tinggi,sebaiknya mengungsi ke tempat yang lebih aman.
"Jangan sampai pengalaman bencana alam pada awal Tahun Baru 2020 tidak terulang lagi dan jika masyarakat tidak waspada menghadapi cuaca buruk itu," kata Agust.
Baca juga: BPBD Tangerang sediakan Silantang untuk permudah akses layanan
Baca juga: BPBD Tangerang sediakan Silantang untuk permudah akses layanan
Ia mengatakan, pihaknya mempersiapkan peralatan kebencanaan untuk menghadapi cuaca buruk tersebut diantaranya kendaraan roda dua dan roda empat, termasuk kendaraan dapur umum.
Selain itu juga peralatan evakuasi lainnya, seperti tambang, gergaji mesin,tenda, pelampung, perahu motor dan pompa penyedot air.
Selain itu juga pihaknya menjamin persediaan logistik berupa beras, aneka makanan, lauk pauk siap saji, mie instan dan air minum kemasan serta obat-obatan.
"Kami menjamin ketersediaan logistik bisa memenuhi hingga enam bulan ke depan," katanya menjelaskan.
Sementara itu, warga di Kecamatan Cimarga Kabupaten Lebak bahwa mereka tinggal di luar rumah menyusul curah hujan intensitas ringan dan sedang pada malam hari cukup tinggi.
Mereka tinggal di luar rumah untuk menghindari bangunan rumah roboh akibat pergerakan tanah.
"Kami lebih memilih tinggal di luar rumah bersama warga lainnya, karena di kampung ini belum dilakukan relokasi ke tempat yang lebih aman akibat pergerakan tanah yang terjadi empat tahun lalu," kata Agus (50) warga Kampung Jampang Cikuning Desa Sidomanik Kecamatan Cimarga Kabupaten Lebak.
Baca juga: Waspadai tinggi gelombang 2,5 meter di Selatan Banten
Baca juga: Waspadai tinggi gelombang 2,5 meter di Selatan Banten