Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Serang Nana Sukmana, di Serang, Banten, Selasa, mengatakan kebakaran terjadi ketika para santri Ponpes Nurul Huda akan melakukan shalat Subuh sekitar pukul 04.00 WIB.
"Kami menerima laporan kebakaran tersebut dari pengurus ponpes ke Damkar BPBD Kabupaten Serang," katanya.
Baca juga: Bangkitkan ekonomi kreatif, Banten gelar festival pakaian distro
"Kami menerima laporan kebakaran tersebut dari pengurus ponpes ke Damkar BPBD Kabupaten Serang," katanya.
Baca juga: Bangkitkan ekonomi kreatif, Banten gelar festival pakaian distro
Ia mengatakan, kejadian kebakaran tersebut diduga disebabkan oleh korsleting listrik, dan percikan api menyambar bahan yang mudah terbakar sehingga api membesar.
"Terjadi korsleting listrik, tiba-tiba api sudah membesar ketika para santri akan melaksanakan shalat Subuh yang mengakibatkan satu gedung asrama mengalami rusak berat,” katanya.
Nana mengatakan, api dipadamkan dengan satu unit water pump berkapasitas 5.000 liter di Ponpes Nurul Huda. Api baru bisa dipadamkan pada pukul 08.00 WIB dan dilakukan pendinginan.
“Api berhasil dipadamkan, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini,” katanya.
Namun, akibat kebakaran tersebut kerugian diperkirakan mencapai sekitar Rp720 juta.
Baca juga: Tangsel raih penghargaan pembentukan relawan pemadam kebakaran