Solo (ANTARA) - Wali Kota Surakarta sekaligus Bakal Calon Wakil Presiden dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Gibran Rakabuming Raka menyebut satu survei tidak bisa menjadi acuan untuk mengetahui elektabilitas capres cawapres.
"Silahkan dibandingkan dengan survei yang lain," katanya di Solo, Jawa Tengah, Selasa.
Menurut dia, hasil survei bisa menjadi acuan apabila dibandingkan antara beberapa lembaga survei.
"Kalau hanya membandingkan satu survei ya bias namanya. Saya kira teman-teman media paham," katanya.
Baca juga: Susunan Tim Kampanye Nasional KIM akhirnya terbentuk
Ia meminta publik juga melihat lembaga survei lain seperti Indo Barometer, SMRC, dan Populi Center.
"Nanti deloken (dilihat saja) surveine SMRC, deloken surveine Pak Qodari (Indo Barometer), deloken surveine Populi (Populi Center). Acuan lebih dari satu, nanti dilihat saja. Kalau ingin mencari berita jelek ya itu," katanya.
Ia mengaku tidak masalah jika ada pihak yang meragukan dirinya sebagai bacawapres. Dia mempersilahkan warga untuk menilai kemampuannya.
"Silahkan warga yang menilai nggih (ya), maturnuwun (terima kasih)," katanya.
Sebelumnya, lembaga survei Charta Politika Indonesia merilis survei elektabilitas pasangan calon presiden dan wakil presiden 2024. Dari survei tersebut diperoleh hasil Ganjar Pranowo-Mahfud MD unggul 36,8 persen, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka 34,7 persen, dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 24,3 persen.
Baca juga: Prabowo sebut sudah susun "masterplan" bersama tim Jokowi
Gibran sebut hasil satu survei tidak bisa jadi acuan elektabilitas
Selasa, 7 November 2023 21:49 WIB