Jakarta (ANTARA) -
Hal itu disampaikan oleh pakar strategi pariwisata nasional Taufan Rahmadi dalam pernyataan tertulis yang diterima pewarta.
Taufan memprediksi turnamen yang mempertandingkan para pemain muda itu dapat menarik sampai 18 ribu orang dalam setiap pertandingannya.
"Selama kegiatan berlangsung diharapkan akan mengundang para pencinta sepak bola di seluruh Nusantara ataupun yang datang dari luar negeri," kata Taufan.
Baca juga: Erick Thohir sebut Stadion GBT 100 persen layak untuk Piala Dunia U-17
Jika bicara target 18.000 penonton per pertandingan, menurut dia, paling tidak akan terjadi perputaran uang Rp 2 triliun.
"Ini belum termasuk nilai ekonomi yang dihasilkan dari penjualan tiket, sponsorship-sponsorship, telekomunikasi, value branding, MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition), entertainment, pajak dan lain sebagainya,” katanya.
Pendapat senada juga disampaikan oleh praktisi Ikatan Cendekiawan Praktisi Indonesia Azril Azahari.
Ia menilai penyelenggaraan Piala Dunia U-17 akan mendatangkan banyak manfaat bagi Indonesia selaku tuan rumah.
Baca juga: Bima Sakti percaya diri dengan pemain pilihannya untuk Piala Dunia U-17
"Sektor pariwisata di empat kota penyelenggara Piala Dunia U-17 akan berkembang seiring berlangsungnya event ini. Begitu juga dengan sektor ekonomi kreatif," kata Azril.
Pertandingan-pertandingan Piala Dunia U-17 akan di helat di Jakarta, Bandung, Solo, dan Surabaya. Jakarta International Stadium akan menjadi tempat berlangsungnya laga-laga Grup C dan E, sedangkan Stadion Si Jalak Harupat di Banding akan menyajikan pertandingan-pertandingan Grup G dan F.
Stadion Manahan di Solo akan menjadi tempat pertandingan-pertandingan Grup B, sementara timnas Indonesia dan tim-tim Grup A lainnya akan memainkan fase grup di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya.
Baca juga: Arab Saudi diumumkan jadi tuan rumah Piala Dunia 2034
Piala Dunia U-17 dinilai dongkrak pariwisata nasional
Kamis, 2 November 2023 5:53 WIB