Tangerang (ANTARA) - Polres Kota Tangerang Selatan mengantisipasi kerawanan saat Pemilu yakni terkait polarisasi dan isu SARA sebab masyarakat yang ada sangat heterogen terdapat berbagai agama dan suku.
“Ini akan kita antisipasi pada saat memasuki tahapan pemilu sampai pencobloson. Mungkin nanti saat pencoblosan dan perhitungan kerawanannya berbeda," kata Kepala Polres Tangerang Selatan, AKBP Faisal Febrianto, dalam keterangannya usai Apel Gelar Pasukan Operasi Mantap Brata 2023-2024 di Halaman Polres Tangerang Selatan, Selasa.
Ia menuturkan untuk menjaga keamanan di seluruh wilayah, keseluruhan dianggap rawan dan pihaknya tidak mau under estimate atau meremehkan. “Kami persiapkan pengamanan sesuai situasi dan geografisnya. Pasukan akan kita sebar mulai pendistribusian logistik Pemilu,” tuturnya.
Baca juga: Amankan pemilu, Polrestro Tangerang libatkan 16.131 personel gabungan.
Ia juga menambahkan, pihak akan melakukan simulasi penanganan apabila terjadi konflik-konflik terkait pemilu. “Simulasi akan kita laksanakan besok siang,” ujarnya.
Terkait pengamanan, Polres Tangerang Selatan menyiagakan sekitar 900 personel dalam Operasi Mantap Brata. Tak hanya itu, pihaknya juga melibatkan sarana dan prasaran pendukung.
"Kita libatkan semua, baik kendaraan taktis, patroli dan karena tahapan-tahapan pemilih memerlukan kegiatan pencegahan,” katanya.
Sementara itu dalam kegiatan Apel Gelar Pasukan Operasi Mantap Brata 2023-2024, Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie, juga hadir bersama pejabat lainnya.
Baca juga: Gibran berpeluang jadi cawapres, Pemuda Banten syukuran atas putusan MK
Polres Tangerang Selatan antisipasi isu SARA di Pemilu 2024
Selasa, 17 Oktober 2023 21:28 WIB