Serang (ANTARA) - Metropolis Land mewujudkan pencari hunian di Central Bussiness District (CBD) Sudirman, Jakarta Selatan, dengan menghadirkan apartemen Aryaduta Suites dengan luas unit mulai 100 meter persegi.
"Kami punya tiga pilihan tipe dengan luasan berbeda, tentunya dilengkapi fasilitas premium dan mudah dijangkau dengan harga mulai dari Rp2,3 miliar," kata CEO Real Estate Metropolis Land Oki Librata Suratman dalam keterangan tertulis, Kamis.
Berlokasi di kawasan bisnis Sudirman dengan segenap fasilitas premium, tipe unitnya dipasarkan mulai dari Rp2,3 miliar.” CEO Real Estate Metropolis Land, Oki Librata Suratman dalam keterangan tertulis, Kamis.
Oki mengungkapkan alasan hadirnya Aryaduta Suites karena melihat sektor properti saat ini semakin menguat pasca mengalami kelesuan di sepanjang tahun 2020 hingga pertengahan tahun 2022.
Situasi itu pun mendorong Metropolis Land untuk melahirkan proyek baru bertajuk Aryaduta Suites yang berlokasi di jantung Ibukota tepatnya di kawasan segitiga emas Sudirman CBD.
“Situasi perekonomian yang positif dilengkapi stimulus kebijakan pemerintah yang mumpuni, membuat kami semakin termotivasi untuk terus berkontribusi dalam memajukan sektor properti," kata Oki.
Oki menyatakan optimis Aryaduta Suites bakal mudah diserap pasar bagi konsumen kalangan eksekutif dan menengah atas, mengingat harga jual yang ditawarkan masih sepadan dengan letaknya yang strategis dan konsep unit hunian yang eksklusif.
“Sudirman CBD memiliki lebih dari 500 gedung perkantoran, 30 ribu perusahaan, dan ada 150 ribu eksekutif di sini. Jadi, sudah tentu ceruk pasarnya bagus, dan produk kami sangat relevan dengan gaya hidup serta kebutuhan segmen konsumen kelas menengah keatas,” kata Oki.
Terdapat lima fitur terbaik yang diberikan oleh Aryaduta Suites, diantaranya seluruh tipe unit punya eksklusivitas tinggi, lobi concierge yang modern dan elegan, tata letak unit yang fungsional sehingga ideal bagi gaya hidup kaum urban, ruang keluarga yang besar dan nyaman, serta pemandangan langit 180 derajat yang bisa diakses melalui dari balkon pribadi.
“Sekarang, lewat Aryaduta Suites, konsumen bisa tinggal di suite apartment seluas 100m2 di Sudirman CBD dengan harga mulai Rp2,3 miliar. Kami banderol di Rp23 juta per m2, setengah harga daripada apartemen sekitar yang rata-rata sudah di atas Rp55 juta per m2. Soal kepemilikan juga tak perlu khawatir, kami berikan sertifikat strata title,” papar Chief Marketing Officer Metropolis Land, Lilies Surjono.
Terdapat 40 lantai dalam satu tower apartemen Aryaduta Suites. Tiap lantai hanya terdiri dari 8 unit dan terdapat 4 lift di setiap lantai. Terkait fasilitas, pengembang menyediakan parkir kendaraan mencapai 646 lot. Sebagai apartemen premium, terdapat pula fasilitas kolam renang dengan konsep lagoon dan whirlpool, area gym super lengkap, outdoor playground, private sauna cabin, private meeting room, hingga area komersial dan ritel.
Sebagai bentuk kemudahan bagi calon konsumen, Metropolis Land menyediakan beberapa opsi skema pembayaran, yakni tunai keras, KPA dengan DP 10% yang dapat dicicil dua kali, dan KPA dengan DP 20% yang dapat diangsur empat kali.
“Serta terdapat juga skema installment langsung ke pengembang dengan pilihan 12x cicilan dan 24x cicilan,” jelas Reinaldo Julian, Chief Sales Officer Metropolis Land.
Ia menambahkan pihaknya turut memberikan hadiah spesial berupa AC untuk setiap kamar tidur dan ruang keluarga, pemanas air sentral, smart door lock, dan CCTV dalam ruangan.
Mulai tanggal 23 Agustus, Aryaduta Suites sudah dapat dipesan hanya dengan membayar booking fee senilai Rp5 juta untuk priority pass dan Rp25 juta untuk platinum priority. Para calon konsumen nantinya dapat melakukan pemilihan unit pada 14-15 Oktober 2023.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo dalam acara sosialisasi peraturan memuji keberhasilan sektor properti dalam memberikan konstribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) mencapai 16 persen.
Adapun tenaga kerja yang terlibat dalam perputaran ekonomi di sektor properti mencapai 13,8 juta per tahun. Tak pelak, sektor ini memiliki efek ganda yang dapat menggerakkan 185 subsektor industri lainnya.