Serang (ANTARA) - Bertempat di ruang Leimena Kantor Kemenkes RI dihadiri oleh PDSI (Perkumpulan Dokter Seluruh Indonesia) dan perwakilan Koalisi Pendukung UU Omnibuslaw Kesehatan, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menerima penghargaan "Pahlawan Transformasi Kesehatan Indonesia" atas pemikiran, sumbangsih, dan keberaniannya dalam melakukan transformasi di bidang kesehatan di Indonesia.
Wakil Ketua PDSI, Prof.dr. Deby Vinski MSc, PhD dalam siaran pers, Minggu, menyampaikan terimakasih kepada Presiden RI Jokowi, DPR Komisi IX, dan penghargaan kepada Ketua Panja Emmanuel Melkiades Leka Lena, dan anggota serta semua pihak yang ikut mendukung dibahas dan disahkannya UU Omnibuslaw Kesehatan.
Hadirnya UU ini mencatatkan sejarah bangsa bahwa bangsa berani maju mengalahkan hoaks dan upaya menghambat UU Omnibuslaw Kesehatan.
Baca juga: Prof. Deby Vinski raih penghargaan pemberdayaan perempuan di Singapura
Ada yang istimewa dalam tatap muka yang berlangsung penuh kekeluargaan dan sukacita ini, dimana Prof Deby menyatakan rasa bangga dan kagum bagaimana Menkes RI ini berhasil menembus badai melewati gelombang dengan selamat membawa "kapal" transformasi kesehatan tetap selamat dan rasa haru bahwa ada sosok Menteri yang bukan dokter mau dan mampu melakukan transformasi yang diyakininya tak mungkin terjadi lagi 100 tahun ke depan, jika bukan saat ini.
"It's now or never," ucap Prof. Deby dalam diskusi saat Deklarasi Leimena sebulan sebelum Ketok Palu RUU Omnibuslaw Kesehatan oleh Ketua DPR RI Puan Maharani.
Deby Vinski memang dikenal tokoh berani dan kuat memberi masukan dan memberikan dukungan baik kepada DPR RI Komisi IX maupun team Kemenkes.
PDSI dengan Ketua Umum Brigadir Jenderan TNI (Purn) dr. Jajang Edi Priyatno, Sp.B., M.A.R.S dan Sekjennya dr Erfen Gustiawan Suwangto, Sp. KKLP, SH, MH (Kes) sejak awal berdiri telah menyatakan tekad mendukung Pemerintah melakukan perubahan secara matang dengan masukan masukannya.
Di saat gelombang protes dan demo menentang RUU Omnibuslaw Kesehatan ini, Deby Vinski dan PDSI dengan berani telah melakukan Deklarasi Vinski Tower melalui konferensi pers dilanjutkan dengan menjaring koalisi 17 bersama Dr. dr. Judilherry Justam Permerhati Kesehatan, dr. Yenny Tan Ketua FDSP, dr. Sheryn keponakan Prabowo dan Brigjen Mufti Djusnir Apt M.Si dari apoteker dan Ibu Merry dari KAMPAK serta berbagai organisasi nakes maupun Asnakes serta organisasi Masyarakat yang akhirnya berjumlah 38 organisasi semua bersatu demi kepentingan masyarakat.
Ketum PDSI dan Sekjennya sejak awal bukan hanya mendukung tetapi juga memberikan masukan. Ketum PDSI Brigjen Jajang menyatakan PDSI tidak meminta kekuasaan organisasi ini juga ditegaskan oleh Deby Vinski bahwa yang diutamakan adalah bukan kepentingan kelompok dan organisasi melainkan kepentingan masyarakat. Sesuai Visi dan Misi PDSI : Bela NKRI, Bela Kesejawatan dan Indonesia untuk dunia.
Dengan rendah hati Deby Vinski menyatakan bahwa dengan di sahkannya UU Omnibuslaw Kesehatan ini, maka kerja keras memajukan dunia kesehatan tanpa organisasi tunggal dan monopoli telah dimulai dan perlindungan hukum akan semakin baik, juga anti perundungan serta tak perlu lagi Surat Rekomendasi organisasi profesi adalah hal positif serta surat tanda registrasi (STR) seumur hidup sangat disyukuri serta kemudahan lainnya membuat terobosan Kemenkes yang dinakhodai Budi Gunadi Sadikin merupakan catatan sejarah Bangsa Indonesia sehingga sangat layak Bapak Menteri Kesehatan RI diganjar penghargaan "Pahlawan Transformasi Kesehatan Indonesia " yang diterima dengan senyuman bahagia Menkes RI.
Acara ini dihadiri oleh para perwakilan Koalisi pendukung baik dokter, bidan, apoteker, perawat dan nakes lainnya dari seluruh Indonesia baik dari Lombok Papua dan daerah lainnya juga hadir drg Arianti Anaya MKM Dirjen Nakes dan dr Sundoyo Staf Khusus Menteri bidang Hukum Kesehatan serta dr Siti Nadia Tarmizi M.Epid Kepala Bidang Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI. Semua tampak bahagia mendampingi Menkes dan semangat, mengingat persiapan teknis implementasi adalah kerja keras yang harus dijalani dalam bulan ke depan.
Baca juga: Jusuf Kalla dukung dr Deby Vinski jadi Presiden WOCS
UU Omnibuslaw Kesehatan ini juga telah melalui diskusi dan partisipasi masyarakat maupun organisasi profesi, sehingga sudah menerima masukkan sekitar 90 ribu dan diterima sekitar 70 ribu menurut keterangan dr Sundoyo SH MKM M. Hum Staf Khusus Menkes bidang Hukum Kesehatan.
"Penghargaan ini pantas untuk Menkes sang pencatat sejarah," kata Prof. Deby.
Profesor Deby yang juga Presiden World Council Preventive Medicine beranggotakan 74 negara juga sebagai Presiden World Council of Stem Cell berpusat di Jenewa, Swiss berharap inilah waktu yang baik Indonesia menjadi Pusat Kedokteran Preventive dan Anti aging dan Stem Cell dimana selama ini kongres dunia selalu berpusat di Paris Monaco USA Dubai dll maka akan diadakan Kongres International Di Bali pada bulan November 2013 sebagai tanda Habis Gelap Terbitlah Terang.
Dimana anak bangsa kolaborasi mengembalikan devisa yang disebutkan Presiden dan menurut data sekitar Rp158 triliun terbang ke luar negeri dapat kembali ke negara tercinta dan pelayanan ke masyarakat menjadi lebih baik.
"Ini saatnya kolaborasi semua stake holder harus dengan tulus penuh semangat berjuang bersama untuk Indonesia sehat Indonesia kuat," demikian ujar Prof. Deby.