Masyarakat pesisir kawasan Pantai Carita Pandeglang dan Pantai Anyer, Kabupaten Serang Banten tak terpengaruh erupsi Gunung Anak Krakatau yang terjadi di Perairan Selat Sunda bagian utara antara Banten dan Lampung.
"Kita sudah menganggap erupsi Gunung Anak Krakatau sudah hal biasa,"kata Samsudin, seorang pedagang makanan di kawasan Pantai Carita Pandeglang, Kamis.
Baca juga: BMKG minta agar warga Banten waspadai hujan lebat disertai angin kencang
Baca juga: BMKG minta agar warga Banten waspadai hujan lebat disertai angin kencang
Para pedagang makanan di kawasan Pantai Carita yang lokasinya berada di Selat Sunda bagian selatan Banten itu aktivitas ekonomi relatif normal.
Selama ini, masyarakat pesisir Pandeglang, di antaranya Pantai Labuan dan Pantai Carita tidak terpengaruh adanya erupsi Gunung Anak Krakatau.
Bahkan, aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau,Selasa (28/3) dengan asap kolom abu hingga 2000 meter di atas puncak kawah.
"Kita tetap bejualan dan tidak begitu panik menghadapi erupsi gunung berapi yang berada di Perairan Selat Sunda itu,"katanya.
Rohman, seorang pedagang nasi mengaku dirinya sejak awal puasa Ramadhan 1444 Hijriah hingga sekarang membuka warungnya pada sore hari menjelang buka puasa.
Kebanyakan wisatawan makan di sini sambil berbuka puasa dengan ikan bakar dan tumis kangkung.
Mereka pedagang nasi di kawasan TPI Labuan I tetap tak terpengaruh adanya erupsi Gunung Anak Krakatau.
"Kami hanya saat tsunami saja tidak berjualan tahun 2018,karena saungnya roboh,"kata Rohman.
"Kami bersama teman-teman tetap membuka kegiatan usaha makanan untuk wisatawan yang hendak berbuka puasa Ramadhan,"katanya menjelaskan.
Sementara itu, Romli, seorang pengunjung TPI Teluk Labuan mengaku dirinya setiap hari membeli ikan dari pengepul untuk dijual kembali ke wilayah Rangkasbitung.
Pihak sudah hal biasa adanya erupsi Gunung Anak Krakatau dan tidak takut adanya erupsi gunung berapi di Selat Sunda.
"Kami mengadu nasib sebagai pedagang ikan tentu berharap selamat dan serahkan kepada Sang Pencipta,"katanya menjelaskan.