Pendapatan penjahit keliling di Kabupaten Lebak, Banten, menjelang Ramadhan 1444 Hijriah meningkat, seperti Sulaeman yang mendapatkan penghasilan Rp80 ribu dari sebelumnya Rp50 ribu per hari.
"Meningkatnya pendapatan ini membantu ekonomi keluarga kami," kata Sulaeman (40) seorang penjahit keliling di Kabupaten Lebak, Sabtu.
Kebanyakan jasa penjahit keliling menjelang Ramadhan itu menerima pesanan menjahit untuk perlengkapan shalat, seperti kerudung, baju koko, gamis, mukena, sarung juga sebagian pakaian celana dan baju.
Baca juga: Pemkab Lebak targetkan penerimaan pajak daerah Rp157 miliar tahun 2023
Baca juga: Pemkab Lebak targetkan penerimaan pajak daerah Rp157 miliar tahun 2023
Mereka menerima pesanan menjahit dari masyarakat dengan upah Rp5 ribu sampai Rp10 ribu per potong.
Beruntung, dirinya sudah banyak pelanggan di wilayah Rangkasbitung dan perbatasan Kabupaten Serang.
"Kami menjadi penjahit keliling masuk kampung keluar kampung di sini sudah 20 tahun dengan menggowes sepeda dan menempuh perjalanan sekitar 5 kilometer," katanya.
Begitu juga penjahit keliling lainnya, Sukri (55) mengaku dirinya sejak sepekan terakhir bisa pulang membawa uang Rp90 ribu, padahal biasanya Rp55 ribu/hari.
Meningkatnya omzet itu, karena menjelang Ramadhan banyak ibu rumah tangga memanggil jasa penjahit untuk memperbaiki kerudung, mukena, pakaian gamis yang bolong dan sobek.
"Kami kewalahan dengan banyaknya pesanan itu dan terpaksa dikerjakan di rumah," kata Sukri.
Ia mengatakan dirinya sudah 25 tahun sebagai penjahit keliling dengan menggunakan sepeda motor dan masuk kampung satu ke kampung lainnya di Kecamatan Warunggunung Kabupaten Lebak.
Pendapatan usaha jasa menjahit bisa memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga, bahkan dua anaknya sudah tamat SLTA.
"Kami bersyukur dua anak itu kini sudah bekerja di Jakarta," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Lebak Maman SP mengatakan pemerintah daerah setiap tahun memberikan pelatihan kerajinan bambu, pertukangan, las, salon, kuliner dan menjahit kepada para pencari kerja di Balai Latihan Kerja (BLK) setempat.
Dengan pelatihan ketrampilan itu diharapkan mereka para pencari kerja mampu hidup mandiri, sehingga bisa menciptakan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
"Ada anak didik yang mengikuti pelatihan ketrampilan menjahit dan menjadi penjahit keliling," katanya.