Ribuan masyarakat Kabupaten Lebak dari tiga kecamatan memadati pasar murah yang digelar pemerintah daerah setempat untuk meringankan beban ekonomi warga akibat kenaikan bahan bakar minyak (BBM).
"Kami merasa senang mendapatkan bahan pokok dengan harga Rp110 ribu/paket," kata Cicih (35), seorang warga Rangkasbitung Kabupaten Lebak, Sabtu.
Baca juga: BPBD: Pemukiman warga di tepi aliran sungai di Lebak waspada banjir
Baca juga: BPBD: Pemukiman warga di tepi aliran sungai di Lebak waspada banjir
Pasar murah yang dipusatkan di Plaza Lebak sejak pagi hingga sore hari dipadati masyarakat untuk membeli bahan pokok.
Ia bersama tetangga mengantri hingga tiga jam dari pukul 09.00 WIB sampai 12.00 WIB.
Harga bahan pokok itu dijual Rp110 ribu/paket dengan mendapatkan 10 kilogram beras, telur 2/kg, minyak kemasan/botol, bawang merah 1 kg, bawang putih 1 kg, terigu 1 kg, dan gula putih 1 kg.
Saat ini, warga memadati pasar murah itu dari Kecamatan Rangkasbitung, Cibadak dan Kalanganyar.
"Kami sangat terbantu adanya pasar murah dan cukup untuk konsumsi dua pekan ke depan dengan dua anak dan suami,"kata Cicih.
Begitu juga Mamah (40) warga Cibadak Kabupaten Lebak mengaku dirinya membeli bahan pokok di pasar murah terdiri dari beras, minyak kemasan, gula putih, telur, bawang merah, bawang putih dan terigu.
Bahan pokok yang dijual itu relatif terjangkau masyarakat dibandingkan harga normal di pasaran cukup mahal.
"Kami membeli dua paket seharga Rp220 ribu dipastikan cukup untuk satu bulan," kata Mamah sambil menyatakan untuk kebutuhan pangan anak satu dan suami.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak Orok Sukmana mengatakan pemerintah daerah komitmen untuk mensejahterakan masyarakat yang terdampak kenaikan BBM dengan melakukan pasar murah di 28 kecamatan dengan target konsumen sebanyak 30 ribu.
Mereka konsumen yang membeli bahan pokok di pasar murah dengan mendapatkan kupon yang dibagikan kepala desa maupun lurah setempat.
"Semua warga yang membeli bahan pokok di pasar murah yang terdampak kenaikan BBM," katanya.